Bahan Ajar Bag: 4 (Akhir)



Apabila kita mencermati isi beberapa buku teks umum, kita akan menemukan unsur-unsur yang hampir sama di dalam setiap buku meskipun juga terdapat sejumlah unsur yang berbeda. Unsur-unsur yang lazim terdapat dalam buku teks adalah sebagai berikut.
a.   Judul bab

b.  Penomoran bab c.   Alenia teks
d.  Penomoran teks e.   Perincian
f.  Kutipan g. Ilustrasi h.  Tabel
i.    Judul lelar j.       Inisial
k.  Catatan samping l.         Catatan kaki
m. Bagian buku (Iyan, 2007: 20-21)



Tidak semua unsur yang tertera di atas terdapat di dalam buku. Pencantuman unsur-unsur tersebut bergantung pada kebutuhan buku tersebut. Misalnya, tidak setiap buku mencantumkan tabel dan ilustrasi.

Untuk lebih jelas berikut akan dijelaskan unsur- unsure yang terdapat dalam buku teks.




a.   Judul Bab

Judul bab dapat diartikan sebagai cerminan isi bab yang diwakilinya. Judul bab hendaknya dibuat sepadat dan seringkas mungkin. Biasanya judul bab merupakan suatu kelompok kata.
Pembuatan judul bab selalu disertai nomor bab. Nomor dan judul bab dibuat terpadu sehingga tidak mengganggu format awal setiap bab. Pada setiap permulaan bab, judul harus selalu diikuti oleh teks dari bab tersebut.
b.    Penomoran Bab

Judul bab akan selalu disertai dengan nomor bab. Nomor yang digunakan untuk bab dapat dipilih dengan menggunakan salah satu jenis penomoran, yaitu dapat menggunakan angka Romawi atau angka Arab. Yang terpenting adalah konsistensi pemilihan jenis penomoran tersebut. Artinya jika bab satu menggunakan angka Romawi, maka bab-bab selanjutnya juga harus menggunakan angka Romawi. Begitu juga sebaliknya apabila memilih jenis penomoran menggunakan angka Arab.
c.   Alenia Teks

Alenia atau paragraf merupakan bagian dari teks isi dan merupakan pembahasan materi terkecil dari sebuah bab. Ada beberapa penerbit yang menata  letak  alenia  teks  bukunya  hanya  rata  kiri  atau  kanan.  Dengan peletakan alenia yang seperti itu tidak akan membuat  mata nyaman dan tidak akan membuat tata letak teks menjadi indah. Oleh karena itu, hal itu sangat tidak dianjurkan.





d.  Penomoran Teks

Sama halnya dengan penomoran bab, pada penomoran teks juga hendaknya konsisten dari awal hingga akhir sehingga memudahkan pembaca dalam memahami teks dan memudahkan dalam menata letak teks. Penomoran teks dapat menggunak angka Romawi, Arab, atau huruf Latin.
e.   Perincian

Di dalam teks biasanya terdapat suatu perincian, baik perincian pembahasan atau pelengkap materi.perincian dapat disusun berurutan ke samping atau ke bawah, bergantung pada banyaknya perincian yang dijabarkan.
f.  Kutipan

Kutipan adalah pendapat orang lain yang kita ambil untuk menguatkan atau menunjang pendapat penulis. Secara garis besar kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara utuh, sedangkan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang diambil inti sarinya.
g. Ilustrasi

Ilustrasi dapat dikatakan sebagai tambahan penjelasan teks yang diwujudkan dalam bentuk visual. Ilustrasi berfungsi untuk mendukung teks yang tidak dapat digantikan dengan kata. Unsur- unsure yang termasuk ilustrasi adalah gambar, poto, diagram dan sebagainya.
h.  Tabel

Tabel yang terdapat dalam buku teks hendaknya dibuat sepadat dan seringkas mungkin.  Tidak  disarankan  memuat  tabel  hingga  berlanjut  ke  halaman





berikutnya kecuali dalam hal-hal tertentu. Apabila telah terlanjur trjadi hal seperti itu, judul kolom harus ditulis kembali di dalam tabel lanjutan. Agar tabel tidak berlanjut ke halaman berikutnya, tabel juga bisa dibuat dalam bentuk sisipan halaman atau kertas memanjang (landscape).
i.    Judul Lelar

Judul lelar atau judul halaman terdapat di bagian atas atau dibagian bawah bidang layout teks. Judul lelar bukan termasuk teks dan hanya berfungsi sebagai  pemandu halaman. Judul  lelar  dibedakan dari  peletakannya  yaitu judul kaki dan judul kepala. Penamaan ini berdasarkan letak judul halaman yang ditulis dibagian atas atau bawah bidang layout.
j.  Inisial

Inisial adalah huruf pertama pada alenia pertama suatu bab. Inisial lebih banyak digunakan untuk memberikan penekanan khusus. Inisial biasanya juga digunakan untuk menghiasi huruf pertama pada kata pertama di setiap awal bab.
k. Catatan Samping

Di dalam teks biasanya terdapat satu bagian yang lebih ditonjolkan daripada bagian yang lain. Bagian tersebut ditonjolkan karena dianggap penting dan menarik bagi pembaca. Bagian yang ditonjolkan tersebut biasanya berupa penggalan teks dan dinamakan catatan samping atau catatan pinggir.
Catatan samping ditulis menjorok keluar dan ditulis dengan ukuran huruf lebih besar atau sama dengan ukuran huruf teks.





l.    Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan atau komentar tambahan terhadap   suatu bagian teks. Catatan kaki dibuat keterangan atau komentar yang langsung diperlukan untuk menjelaskan teks dan tidak dapat dimasukkan ke dalam teks yang diterangkan.
m. Bagian Buku

Sejumlah buku memilah teknya menjadi beberapa bagian. Kemudian, bagian tersebut dipilah lagi menjadi beberapa bab. Pemilahan teks tersebut dinamakan bagian buku.
3.     Halaman Penyudah

Halaman penyudah adalah bagian akhir sebuah buku sebelum sampul belakang. Keberadaan halaman penyudah di dalam buku tidak dapat dipisahkan dengan dua halaman sebelumnya, yaknihalaman pendahuluan dan halaman teks isi. Seperti halnya halaman pendahulu dan halaman teks isi, halaman penyudah juga memiliki beberapa bagian. Bagian halaman penyudah yang lazim terdapat di dalam buku teks adalah sebagai berikut.
a. Halaman daftar pustaka b. Halaman daftar istilah
c. Halaman catatan akhir d. Halaman lampiran
e. Halaman indeks

f.  Halaman pertanggungjawaban ilustrasi (Iyan, 2007: 40).





a.     Halaman Daftar Pustaka

Halaman  daftra  pustaka  memuat  daftar  buku  atau  daftar  referensi  yang digunakan  dan  dijadikan  rujukan  penulis  untuk  menulis  bukunya.  Ketika memilih rujukan pustaka, penulis hendaknya memperhatikan bahwa buku atau pustaka yang dijadikan referensi, tidak tertinggal zaman. Selain itu, pilihlah pustaka yang diterbitkan tahun-tahun terakhir sebelum buku ditulis.
Unsur- unsur yang terdapat dalam daftar pustaka, yaitu:

1.    Penyunting atau penerjemah

2.    Judul seri buku

3.    Nomor Nama penulis atau lembaga

4.    Tahun terbit buku

5.    Judul buku lengkap

6.    Subjudul buku

7.    Nama jilid buku

8.    Edisi buku

9.    Tempat atau kota terbit

10.  Nama penerbit

Penulisan daftra pustaka yang dijadikan sebagai referensi pnulisan buku, disusun menurut abjad nama penulis atau lembaga dan tidak bernomor urut.
b.     Halaman Daftar Istilah

Halaman daftar istilah merupakan kumpulan keterangan atau kumpulan makna sebuah istilah atau kata. Fungsi dari daftar istilah adalah untuk memudahkan





pembacamemahami istilah atau kata sulit yang digunakan penulis di dalam bukunya.
c.    Halaman Catatan Akhir

Halaman catatan akhir memuat keterangan penting yang belum dicantumkan di dalam teks isi. Jika keterangan teks tersebut cukup banyak, keterangan dapat disatukan di dalam sebuah halaman. Halaman inilah yang dimaksud dengan halaman catatan akhir. Keterangan teks yang terdapat dalam catatan akhir biasanya berupa komentar atau keterangan tambahan mengenai sumber atau pustaka yang dirujuk penulis untuk menulis bukunya.
d.    Halaman Lampiran

Halaman lampiran juga dikenal sebagai halaman tambahan. Lampiran dapat berupa runtutan pristiwa, tabel, surat, dokumen, daftar, atau kutipan. Halaman lampiran biasanya cukup banyak, sehingga tidak dimasukkan ke dalam halaman teks isi.
e.    Halaman Indeks

Indeks merupakan daftar perkara atau dafar istilah yang terdapat di dalam buku. Perkara atau istilah yang diindeks disusun secara teratur dan terurut sehingga pembaca dengan mudah dan cepat menemukan keterangan perkara atau istilah yang diindeks di dalam teks isi.
Buku yang memunyai indeks biasanya buku teks keilmuan dan buku referensi. Indeks di dalam sebuah buku kadang-kadang dipilah menjadi indeks nama orang, indeks perkara, atau indek kombinasi nama orang dan perkara.





f.     Halaman Pertanggungjawaban Ilustrasi

Ilustrasi biasanya berbentuk poto, gambar, kurva diagram dan lain sebagainya. Ilustrasi yang dikutip dari buku lain harus ditulis sumbernya. Jika ilustrasi yang ditulis cukup banyak, penulis atau penerbit harus meminta izin kepada pemegang hak ciptanya.
g.    Biografi Penulis

Biografi penulis penting dimunculkan dalam sebuah buku. Dengan adanya biografi penulis buku, pembaca akan mengetahui apakah penulis adalah orang yang berkompeten di bidangnya. Dengan adanya biografi penulis, diharapkan dapat meningkatkan daya jual buku. Biografi akan lebih menarik apabila disertai dengan foto penulis.
h.    Iklan, Formulir Pemesanan Buku, dan Klub Buku

Banyak cara dilakukan oleh penerbit untuk memperkenalkan buku-buku yang diterbitkan. Salah satunya iklan yang ditempatkan di halaman penyudah. Selain itu, di halaman penyudah kerap ditempatkan formulir pemesanan buku. Ada pula penerbit yang melampirkan formulir keanggotaan klub buku.

2.8.3 Penilaian Kelayakan Bahasa




Dalam hal kelayakan bahasa, ada 3 indikator yang harus diperhatikan, yaitu (1) kesesuaian pemakaian bahasa dengan tingkat perkembangan siswa; (2) pemakaian bahasa yang komunikatif; (3) pemakaian bahasa memenuhi syarat keruntutan dan keterpaduan alur berpikir (Muslich, 2010: 303).





1.  Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Siswa

Indikator  pemakaian  bahasa  yang  sesuai  dengan  tingkat  perkembangan  siswa diarahkan pada hal-hal berikut.
a.   Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Intelektual

Bahasa yang digunakan dalam buku teks untuk menjelaskan konsep atau aplikasi konsep atau ilustrasi sampai dengan contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat intelektual siswa (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh siswa).
b.  Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Sosial Emosiaonal

Bahasa yang digunakan dalam buku teks sesuai dengan kematangan sosial emosional siswa dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep mulai dari lingkungan terdekat (lokal) sampai dengan lingkungan global.
2.  Kekomunikativan

Indikator pemakain bahasa yang komunikatif diarahkan pada hal-hal berikut. a.   Keterbacaan Pesan
Pesan dalam buku teks disajikan dengan bahasa menarik, jelas, tepat sasaran, tidak menimbulkan makna ganda (menggunakan kalimat efektif), dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia sehingga mendorong siswa untuk mempelajari buku tersebut secara tuntas.
b.  Ketepatan Kaidah Bahasa

Kata dan kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu pada kaidah bahasa  Indonesia, ejaan  yang  digunakan mengacu pada  pedoman Ejaan     yang     Disempurnakan     (EYD).     Penggunaan     istilah     yang





menggambarkan suatu  konsep,  prinsip,  asas,  atau  sejenisnya harus  tepat makna dan konsisten.
3.  Keruntutan dan Keterpaduan Alur Pikir

Indikator keruntutan dan keterpaduan alur pikir dalam pemakaian bahasa diarahkan pada hal-hal berikut.
a.   Keruntutan dan Keterpaduan Antarbab

Penyampaian pesan antara satu bab dan bab lain yang berdekatan dan antar subbab dalam bab mencerminkan hubungan yang logis.
b.  Keruntutan dan Keterpaduan Antarparagraf

Penyampaian pesan antarparagraf yang berdekatan dan antar kalimat dalam paragraf mencerminkan hubungan logis (Muslich, 2010: 304-305)

2.8.4 Penilaian Kelayakan Kegrafikan



Dalam hal kelayakan kegrafikan, ada tiga indikator yang harus diperhatikan dalam buku teks, yaitu (1) ukuran buku; (2) desain kulit buku; (3) desain isi buku (Muslich,
2010: 305).

1.  Ukuran Buku

Indikator ukuran buku diarahkan pada hal-hal berikut. a.   Kesesuaian Ukuran Buku dengan Standar ISO
1.  Ukuran buku teks adalah A4 (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), dan

B5 (176 x 250 mm).

2.  Toleransi perbedaan ukuran antara 0- 20 mm.





b.  Kesesuaian Ukuran dengan Materi Isi Buku

Pemilihan ukuran buku teks perlu disesuaikan dengan materi isi buku berdasarkan bidang studi tertentu. Hal ini akan memengaruhi tata letak bagian isi dan jumlah halaman buku.
2.  Desain Kulit Buku

Indikator desain kulit buku diarahkan pada hal-hal berikut a.   Tata letak
1.  Penampilan unsure tata letak pada kulit muka, belakang, dan punggung secara harmonis memiliki irama dan kesatuan serta konsisten.
a)  Desain  kulit  muka,  punggung,  dan  belakang  merupakan  suatu kesatuan yang utuh.
b)  Elemen warna, ilustrasi, dan tipografi ditampilkan secara harmonis dan saling terkait satu sama lainnya.
c)  Adanya kesesuain dalam penempatan unsure tata letak pada bagian kulit maupun isi buku berdasarkan pola yang telah ditetapkan dalam perencanaan awal buku.
2.  Penampilan pusat pandang (center point) yang baik.

Sebagai daya tarik awal dari buku yang ditentukan oleh ketepatan dalam penempatan unsur/materi desain yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan diantara unsur/materi desain lainnya sehingga memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi dan elemen dekoratif lainnya.





3.  Komposisi dan ukuran unsure tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll.), proposional, seimbang, dan seirama dengan tata letak isi sesuai pola.
Adanya keseimbangan unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll.) dan ukuran unsur tata letak (tipografi, ilustrasi, dan unsur pendukung lainnya, seperti kotak, lingkaran, dan elemen dekoratif lainnya) secara proporsional dengan ukuran buku.
4.  Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi tertentu.

Memerhatikan  tampilan  warna  secara  keseluruhan  yang  dapat memberikan nuansa tertentu dan dapat memperjelas materi/isi buku.
5.  Menempatkan unsur tata letak konsisten dalam satu seri.

Tidak ada perbedaan antara penampilan desain kulit buku (tipografi, pola, dan irama) dalam satu serial buku.
b.  Tipografi Kulit Buku

1.  Huruf yang digunakan menarik dan mjudah dibaca.

2.  Ukuran huruf judul buku lebih dominan dan proporsional dibandingkan

(ukuran buku, nam pengarang, dan penerbit).

Judul  buku  harus  dapat  memberikan  informasi  secara  cepat  tentang materi isi buku berdasarkan bidang studi tertentu.
3.  Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang.

Judul buku ditampilkan lebih menonjol daripada warna latar belakang.





c.   Penggunaan Huruf

1.  Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf.

a) Menggunakan dua jenis huruf agar lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi yang disampaikan.
b)  Untuk  membedakan  dan  mendapatkan  kombinasi  tampilan  huruf, dapat menggunakan variasi dan seri huruf.
2.  Tidak menggunakan huruf hias dan jenis huruf sesuai dngan huruf isi buku.
3.  Desain Isi Buku

Indikator pemakaian bahasa yang komunikatif diarahkan pada hal-hal berikut. a. Pencerminan Isi Buku
1.  Menggambarkan isi/materi ajar dan mengungkapkan karakter objek.

Dapat dengan cepat memberikan gambaran tentang materi ajar tertentu dan secara visual dapat mengungkap jenis ilustrasi yang ditampilkan berdasarkan materi ajarnya (matematika, sejarah, kimia, dsb.).
2.  Bentuk, warna, ukuran, proporsi objek sesuai realita.

a) Ditampilkan sesuai dengan bentuk, warna, dan ukuran objeknya sehingga  tidak  menimbulkan  salah  penafsiran  maupun  pengertian siswa  (misalnya,  perbandingan  secara  proporsionalukuran  bentuk cicak dan buaya).
b) Warna yang digunakan sesuai sehingga tidak menimbulkan salah pemahaman atau penafsiran.





3.  Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola.

a)  Penempatan unsur tata letak (judul. Subjudul, kata pengantar, daftar ilustrasi, ilustrasi, dll.) pada setiap awal bab konsisten.
b)  Penempatan unsur tata letak pada setiap halaman mengikuti pola, tata letak dan irama yang telah ditetapkan.
4.  Pemisahan antarparagraf jelas.

Susunan teks pada akhir paragraf terpisah dengan jelas, dapat berupa jarak (pada susunan teks rata kiri-kanan/blok) ataupun dengan inden (pada susunan teks dengan alinea).
5.  Tidak ada widow ataw orphan

Jumlah baris minimal tiga baris pada paragraf akhir susunan teks yang terpisah dengan halaman berikutnya.
b. Keharmonisan Tata Letak

1.  Bidang cetak dan margin proporsional.

Penempatan unsure tata letak judul, subjudul, teks, ilustrasi, keterangan gambar, dan nomor halaman) pada bidang cetak secara proporsional.
2.  Margin dua halaman yang berdampingan proporsional.

Susunan  tata  letak  halaman  genap  berpengaruh  terhadap  tata  letak halaman ganjil di sebelahnya, mengacu pada prinsip dua halaman terbuka (center spread).
3.  Spasi antara teks dan ilustrasi sesuai.

Merupakan kesatuan tampilan antara teks dengan ilustrasi dalam satuan halaman.





c. Kelengkapan Tata letak

1.  Judul bab, subjudul bab, dan angka halaman/folios.

a)  Judul bab ditulis secara lengkap disertai dengan angka bab (Bab I, Bab

II, dst.).

b)  Penulisan  subjudul  dan  sub-subjudul  disesuaikan  dengan  hierarki penyajian materi ajar.
2.  Ilusrtasi dan keterangan gambar

a)  Mampu  memperjelas  materi,  baik  dalam  bentuk,  ukuran,  yang proporsional, maupun warna yang menarik sesuai objek aslinya.
b)  Keterangan gambar/legenda ditempatkan berdekatan dengan ilustrasi lebih kecil daripada huruf teks.
d. Daya pemahaman Tata Letak

1.  Penempatan  hiasan/ilustrasi  sebagai  latar  belakang  tidak  mengganggu judul, teks, dan angka halaman.
Menempatkan hiasan/ilustrasi pada halaman sebagai latar belakang jangan sampai mengganggu kejelasan dan penyampaian informasi pada teks sehingga dapat menghambat pemahaman siswa.
2.  Penempatan  judul,  subjudul,  ilustrasi,  dan  keterangan  gambar  tidak mengganggu halaman.
Judul, subjudul, ilustrasi, dan keterangan gambar ditempatkan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi terhadap materi yang disampaikan.





e. Tipografi Isi Buku

1.  Kesederhanaan

a)  Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf.

Maksimal menggunakan dua jenis huruf sehingga tidak mengganggu peserta didik dalam menyerap informasi yang disampaikan. Untuk membedakan unsur teks, dapat mempergunakan variasi dan seri huruf dari suatu keluarga huruf.
b)  Tidak menggunakan jenis huruf hias/dekoratif

Akan mengurangi tingkat keterbacaan susunan teks.

c)  Penggunaan variasi huruf (bold, italic, all capital, dan small capital)

tidak berlebihan.

Digunakan untuk membedakan jenjang/hierarki judul, dan subjudul, serta memberikan tekanan pada susunan teks yang dianggap penting dalam bentuk tebal dan miring.
2.  Daya keterbacaan

a)  Jenis huruf sesuai dengan mteri isi.

Disesuaikan dengan materi bidang studi. Misalnya, untuk matematika yang menggunakan banyak tanda baca menggunakan huruf tanpa kait (sensserif).
b)  Lebar susunan teks antara 45—75 karakter (sekitar—11 kata).

Sangat memengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks. Jumlah perkiraan tersebut di atas termasuk tanda baca, spasi ganda, dan angka.
c)  Spasi antarbaris susunan teks normal.





Jarak normal yang yang dapat digunakan antar baris susunan teks berkisar antara 120%--140%.
d)  Spasi antarhuruf (kerning) normal.

Memengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks (tidak terlalu rapat atau terlalu renggang).
3.  Daya Kemudahan Pemahaman

a)  Jenjang/hierarki judul-judul jelas, konsisten dan proporsional.

Menunjukan urutan/hierarki susunan teks secara berjenjang sehingga mudah dipahami. Hierarti susunan teks dapat dibuat dengan perbedaan jenis huruf, ukuran huruf dan variasi huruf (bold, italic, all capital,
dan small capital).

b)  Tidak terdapat alur putih dalam susunan teks.

Perlu dihindari agar tidak mengganggu keterbacaan susunan teks. c)  Tanda pemotongan kata (hyphenation)
Pemotongan kata lebih dari dua baris akan mengganggu keterbacaan susunan teks.
f.  Ilustrasi Isi

1.  Daya Pemerjelas dan Pemermudah Pemahaman a)  Mampu mengungkap makna/arti dari objek.
Berfungsi untuk memperjelas materi/teks sehingga mampu menambah pemahaman dan pengertian peserta didik pada informasi yang disampaikan.
b)  Bentuk akurat dan proporsional sesuai dengan kenyataan.





1)  Bentuk dan ukuran ilustrasi harus realistis dan secara rinci dapat memberikan gambaran yang akurat tentang objek yang dimaksud.
2)  Bentuk ilustrasi harus proporsional sehingga tidak menimbulkan salah tafsir peserta didik pada objek yang sesungguhnya.
2.  Kedayatarikan Ilustrasi Isi

a)  Keseluruhan ilistrasi serasi.

Ditampilkan secara serasi dengan unsur materi/isi buku (judul, subjudul, teks, dan keterangan gambar) pada seluruh halaman.
b)  Goresan garis dan raster tegas dan jelas.

Menghindari salah pemahaman atau kurang kejelasan dari ilustrasi yang ditampilkan.
c)  Kreatif dan dinamis.

Menampilkan ilustrasi dari berbagai sudut pandang tidak hanya ditampilkan dalam dampak tidak hanya ditampilkan dalam tampak depan dan mampu divisualisasikan secara dinamis yang dapat menambah kedalaman pemahaman dan pengertian peserta didik.








Sumber:digilib.unila.ac.id

Posting Komentar untuk "Bahan Ajar Bag: 4 (Akhir)"