Analisis KI, SK, KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA/MA


A.    Latar Belakang
Standar Kompetensi Lulusan SMA yang telah diatur dalam Permendikbud No.20 tahun 2016 Kurikulum 2013, akan dapat tercapai melalui beberapa unsur yang berperan dalam konsep kurikulum itu sendiri. Ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.[1]
Bahan ajar yang berkualitas sangat diperlukan untuk capaian hasil pembelajaran yang baik, namun pemanfaatanbahan ajar oleh Guru dalam proses pembelajaran juga harus sangat diperhatikan. Pemanfaatanbahan ajar oleh Guru dalam kegiatan belajar mengajar, menentukan ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan Siswa SMA yang diharapkan seperti dalam Permendikbud No. 20 Tahun 2016 dalam dimensi sikap. Perilaku keagamaan termasuk salah satu indikator keberhasilan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, dan bahan ajar adalah salah satu unsur dalam kurikulum untuk mengantar anak didik menuju kompetensi yang diharapkan.
Sebagaimana tujuannya, Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul  dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Untuk itu, analisis terhadap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti khususnya dalam mata pelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih sempurna. Dalam proses pembelajaran, seorang guru dituntut benar-benar memahami mata pelajaran yang diajarkannya. Hal ini tidak sebatas mengajar semata, namun betul-betul mamahami materi ajar untuk disesuaikan dengan tuntutan pembelajaran.
Analisis SKL, KI dan KD merupakan pondasi awal dalam perencanaan pembelajaran, tentu memiliki maksud dan tujuan agar proses pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran sesuai dengan skema  besarnya yakni, standar kompetensi lulusan, sekaligus sebagai permulaan dalam membentuk image lulusan PAI.
Siswa SMA yang memiliki rentan usia 15-18 tahun bisa dikatakan merupakan masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau lebih sering kita kena; dengan istilah masa remaja. Masa Remaja merupakan suatu tahap transisi menuju ke status yang lebih tinggi yaitu status sebagai orang dewasa. Berdasarkan teori perkembangan, masa remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian[2].
Dari uaraian di atas, tujuan akhir dari sebuah pembelajaran tentu tidak sebatas pada perolehan nilai dari hasil evaluasi saja. Namun pembentukan karakter yang baik bagi setiap peserta didik merupakan hal sangat penting. maka nalisis terhadap SKL, KI dan KD PAI ditingkat SMA sangat penting dilakukan bagi setiap pengajar.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  maka  rumusan  masalah  dalam makalah ini adalah :
  1. Bagaimana analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam?
  2. Bagaimana analisis Bahan Ajar Materi Pada Buku PAI SMA/MA ?
  3. Bagaimana analisis Metode Pembelajaran PAI SMA/MA?
  4. Bagaimana analisis Evaluasi Pembelajaran PAI SMA/MA?

  
C.    Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
2.  Untuk mengetahui analisis Bahan Ajar Materi Pada Buku PAI SMA/MA.  
3.    Untuk mengetahui analisis Metode Pembelajaran PAI SMA/MA
4.    Untuk mengetahui analisis Evaluasi Pembelajaran PAI SMA/MA
  

  
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA/MA
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Menurut Abdul Majid Standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur.[3] Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.[4] Indicator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Indikator pembelajaran juga merupakan karakteristik, cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifisik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah  keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar  satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara  konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar  dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi inti adalah kualitas yang harusdimiliki peserta didik yang diperoleh melalui pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif. Kompetensi inti merupakan istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang kedudukannya sama dengan Standar Kompetensi yang digunakan pada Ku-rikulum terdahulu yakni KTSP.
Kompetensi inti menjadikan kompetensi-kompetensi yang harus dihasil-kan menjadi saling berkaitan. Satu sama lain menjalin hubungan guna mencapai hasil yang diinginkan. Kompetensi inti merupakan istilah yang digunakan dalam Kurikulum 2013 yang merupakan perubahan dari Standar Kompetensi sebagai istilah yang dipakai dalam KTSP.
Majid mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang menjadi gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari setiap peserta didik.[5] Maka dalam penentuannya hendak dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena setiap sekolah mengembangkan kompetensinya sendiri tanpa memperhatikan standar nasional.
Berikut ini Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam pada tingkat Sekolah Menengah Atas (MA) dan Madrasah Aliayah (MA) :
Kelas sepuluh (X)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1         Membaca Al Quran dengan tartil  dalam kehidupan sehari-hari.
1.2         Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
1.3         Berpegang teguh kepada al- sebagai sumber hukum Islam
1.4         Meyakini kebenaran hukum Islam
1.5         Berpakaian secara Islami dalam kehidupan sehari-hari
2.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1         Memiliki perilaku kontrol diri (mujahadah an nafs), prasangka baik (husnuzhon), dan persaudaraan (ukhuwah)  sebagai  implementasi  dari  pemahaman QS. Al Anfal (8): 72); QS. Al Hujurat (49):12; dan QS Al Hujurat (49):10 serta Hadits yang terkait.
2.2         Memiliki perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai implementasi dari
(24):2, serta Hadits yang terkait
2.3     Memiliki   sikap   keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi   rasa   aman,   tawakkal   dan   perilaku   adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul husna al-kariim, al-    -wakiil, al-matiin, al-al-adl, dan al-akhiir
2.4     Memiliki sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah nabi di Makkah
2.5  Memiliki     sikap     semangat     ukhuwah     sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Madinah
3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Memahami QS. Al Anfal (8): 72); QS. Al Hujurat (49):12; dan QS Al Hujurat (49):10,   dan Hadits tentang kontrol diri (mujahadah an nafs), prasangka baik (husnuzhon), dan persaudaraan (ukhuwah)
3.2   Memahami QS. Al
(24): 2, serta Hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.3   Memahami Asmaul Husna: al-kariim, al-                 - wakiil, al-matiin, al-               -adl, dan al-akhiir
3.4   Memahami makna beriman kepada Malaikat- malaikat Allah SWT
3.5   Memahami   manfaat    dan    hikmah   kontrol    diri (mujahadah an nafs),   prasangka baik (husnuzhon), dan persaudaraan (ukhuwah) dalam kehidupan
3.6   Memahami Al-Quran, Al-Hadist dan ijtihat sebagai sumber hukum Islam
3.7    Memahami pengelolaan wakaf
3.8  Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah
SAW
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1     Membaca  QS.  Al  Anfal  (8): 72);  QS.  Al  Hujurat 32, dan QS. An Nur (24): 2 sesuai dengan kaedah tajwid dan makhrojul huruf.
4.2    Menunjukkan hafalan QS. Al Anfal (8): 72); QS. Al Hujurat (49):12; QS Al Hujurat (49):10, (17): 32, dan QS. An Nur (24): 2, dengan lancar.
4.3   Mencontohkan   perilaku   keluhuran   budi,    kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul husna al-kariim, al-mu’min-wakiil, al-matiin, al-adl, dan al-akhiir
4.4   Mencontohkan  perilaku      yang      mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
4.5     Mendeskripsikan           substansi dan        strategi            dakwah Rasullullah SAW

Kelas Sebelas (XI)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1         Membaca Al-Quran dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari.
1.2         Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT
1.3         Beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT
1.4         Berperilaku taat kepada aturan
1.5         Melaksanakan penyelenggaraan jenazah sesuai dengan ketentuan hukum Islam
1.6         Melaksanakan khutbah, tabligh dan dakwah dalam masyarakat
2.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Memiliki perilaku berkompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras sebagai implementasi dari pemahaman QS. An Nisa (4): 59; QS. Al Maidah (5): 48; dan QS. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait
2.2   Berperilaku toleran, rukun dan menghidarkan diri dari tindak kekerasan  sebagai implementasi dari pemahaman QS Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32, serta Hadits yang terkait
2.3   Memiliki perilaku cinta ilmu dan kerja keras sebagai implementasi dari masa kejayaan Islam
2.4   Memiliki perilaku kreatif , inovatif, dan produktif sebagai implementasi dari sejarah peradaban Islam di era modern
3.      Mengembangkan perilaku(jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.1         Memahami QS. An Nisa (4): 59; QS. Al Maidah (5):48; dan QS. At Taubah (9): 105, serta Hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
3.2         Memahami QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32, serta Hadits tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.
3.3         Memahami makna iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
3.4         Memahami makna iman kepada Rasul-rasul Allah SWT
3.5         Memahami makna taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
3.6         Memahami makna toleransi dan kerukunan
3.7         Memahami bahaya dan madharat perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan
3.8         Memahami prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam
3.9         Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh  dan dakwah
3.10     Memahami perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
3.11     Memahami perkembangan Islam pada masa modern (1800- sekarang)
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1         Membaca QS. An Nisa (4): 59; QS. Al Maidah (5): 48; QS. At Taubah (9): 105 dan QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 sesuai dengan kaedah tajwid dan makhrojul huruf
4.2         Menunjukkan hafalan, QS. An Nisa (4): 59; QS. Al Maidah (5): 48; QS. At Taubah (9): 105 dan QS. Yunus (10): 40-41 dan QS. Al Maidah (5): 32 dengan lancer
4.3         Mencontohkan perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Kitab-kitab Suci yang diturunkan kepada Rasul-rasul Allah SWT
4.4         Mencontohkan perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT
4.5         Memperagakan tatacara penyelenggaraan jenazah
4.6         Mempraktikkan khotbah, tabligh dan dakwah
4.7         Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi Islam

Kelas Dua Belas (XII)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1   Membaca Al Quran dengan tartil dalam kehidupann sehari-hari.
1.2   Beriman kepada hari akhir
1.3   Beriman kepada qada dan qadar
1.4   Melakukan pernikahan
        berdasarkan hukum Islam
1.5         Melakukan pembagian waris berdasarkan hokum Islam
2.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia
2.1   Memiliki perilaku berpikir kritis dan bersikap demokratis sebagai implementasi dari pemahaman QS. Ali Imran (3): 190-191 dan QS. Ali Imran (3): 159, serta Hadits terkait.
2.2   Memiliki perilaku saling menasihati dan berbuat baik (ihsan) sebagai implementasi dari pemahaman QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al Baqarah (2): 83, serta Hadits terkait.
2.3   Memiliki sikap mawas diri dan taat beribadah sebagai cerminan dari kesadaran beriman kepada hari akhir
2.4   Memiliki perilaku rajin berikhtiar dan tawakkal sebagasi cerminan dari kesadaran beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT
2.5   Memiliki perilaku semangat juang dan teladan sebagai implementasi dari pemahaman perkembangan Islam di Indonesia.
2.6 Memiliki perilaku universal, rasional, kritis, dan demokratis sebagai implementasi dari pemahaman perkembangan Islam di dunia.
3.      Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1   Memahami QS. Ali Imran (3): 190-191, dan QS. Ali Imran (3): 159, serta Hadits tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis,
3.2   Memahami QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al Baqarah (2): 83, serta Hadits tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).
3.3   Memahami makna iman kepada
          hari akhir.
3.4    Memahami makna iman kepada qada dan qadar.
3.5   Memahami ketentuan perkawinan
        dalam Islam
3.6   Memahami hak dan kedudukan wanita dalam keluarga berdasarkan hukum Islam
3.7   Memahami ketentuan waris dalam
         Islam
3.8     Memahami hikmah dan manfaat saling menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan.
4.      Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1   Membaca QS. Ali Imran (3): 190-191 dan QS. Ali Imran (3): 159, QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al Baqarah (2): 83 sesuai dengan kaedah tajwid dan makhrojul huruf.
4.2   Menunjukkan hafalan QS. Ali Imran (3): 190-191 dan QS. Ali Imran (3): 159 QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al Baqarah (2): 83
4.3   Mencontohkan perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada hari akhir
4.4   Mencontohkan perilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT
4.5   Mempraktikkan pelaksanaan 
          pembagian waris dalam Islam
4.6    Memperagakan tata cara pernikahan dalam Islam
4.7     Mengamati pelaksanaan
            pernikahan di lingkungan 
          masyarakat Islam.

B.     Analisis Bahan Ajar Materi Pada Buku PAI SMA/MA
Bahan ajar menurutpannen adalah bahan-bahan atau meteri pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.[6] Muhaimin dalam modul “Wawasan Pengembangan Bahan Ajar” mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam websiteDikmenjur dikemukakan pengertian bahan ajar sebagai seperangkat meteri atau subtansi pelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.[7]
1.      Analisis bahan ajar materi pada buku PAI kelas sepuluh (X)
Buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikeluarkan oleh kemendikbud berisi dua belas bab. Bab 1 dengan tema “Aku selalu dekat dengan Allah Swt”, berisi materi tentang mengimani Allah Swt melalui al-Asma’ul al-Husnā.
Bab 2 dengan tema “Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan keindahan diri”, brisikan materi tentang berpaikaian sesuai dengaan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bab 3 dengan tema mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian dengan materi tentang kejujuran yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadis. Bab 4 dengan tema al-Qur’an dan Hadis adalah pedoman hidupku berisi materi tentang al-Qur’an, Hadis dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Bab 5 dengan tema meneladani perjuangan Rosulullah saw di Mekah, dengan materi tentang substnsi dakwah Rosulullah di Mekah dan Madinah. Bab 6 dengan tema meniti hidup dengan kemuliaan berisi tentang analisis surah al-Anfāl, al-Hujurāt dan hadis-hadis terkait dengan hidup mulia dengan mengendalikan diri, berprasangka baik dan persaudaraan. Bab 7 berisikan tema Malaikat selalu bersamaku dengan materi tentang, memahami makna beriman kepada malaikat, nama-nama malaikat dan tugasnya dan perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat.
Bab 8 dengan tema sayang, patuh dan hormat kepada orang tua dan guru berisikan materi memahami esensi sayang, patuh dan hormat kepada orng tua dan guru, menunjukkn dalil pentingnya sikap sayang, patuh dan hormat kepada orang tua dan guru, menunjukkn sikap sayang, patuh dan hormat kepada orang tua dan guru. Bab 9 dengan tema mengelola wakaf dengan penuh amanah, berisikan materi tentang, memahami ketentuan wakaf, menganalisis dalil-dalil tentang wakaf dan menunjukkan sikap gemar berwakaf.
Bab 10 dengan tema meneladani perjuangan dakwah Rosulullah saw di Madinah, berisi materi tentang, memahami makna dakwah Rosulullah saw di Madinah, menganalisis faktor-faktor keberhasilan dakwah di Madinah dan menunjukkan sikah ukhuwwah atau persaudaraan dalam kehidupan. Bab 11 dengan tema nikmatnya mencari ilmu dan indahnya berbagi pengetahuan. Bab 12 dengan tema menjaga martabat manusia dengan menjauhi perbuatan zina berisi materi tentang mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian dan menganalisis dalil-dalil terkait.
2.      Analisis bahan ajar materi pada buku PAI kelas sebelas (XI)
Bahan ajar yang terdapat dalam buku mata pelajaran PAI kelas Xi ini memuat, kompetensi dasar yakni, Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3.      Analisis bahan ajar materi pada buku PAI kelas dua belas (XII)
Komponen-komponen yang terdapat dalam buku atau bahan ajar PAI kelas XII yakni, mengamati gambar, membuka relung kalbu, mengkritisi sekitar kita, memperkaya khazanah, tadarrus alquran, aktivitas siswa, menerapkan perilaku mulia, tugas kelompok, rangkuman, dan evaluasi. Semua komponentersebut disusun ke dalam empat bagian atau judul besar yaitu membuka relung kalbu, mengkritisi sekitar kita, memperkaya khazanah, dan menerapkan perilaku mulia.
Masing-masing bab memuat keempat bagian tersebut. Buku ini terdiri dari sebelas bab yaitu;semangatberibadah dengan meyakini hari akhir, meyakini qada’ dan qadar melahirkan semangat bekerja,menghidupkan nurani dengan berpikir kritis, bersatu dalam keragaman dan demokrasi, menyembah allah swt. sebagai ungkapan rasa syukur, meraih kasih allah Swt. dengan ihsan, indahnya membangun mahligai rumah tangga, meraih berkah dengan mawaris, rahmat Islambagi nusantara, rahmat Islam bagi alam semesta, dan memaksimalkan potensi diri untuk menjadi yang terbaik.
Sesuai amanat kurikulum 2013, buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran dalam buku ini dibagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya. Akan tetapi, tidak berhenti dengan pengetahuan agama sebagai hasil akhir. Pemahaman tersebut harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntutan agamanya, baik dalam bentuk ibadah ritual yang berhubungan dengan pencipta maupun ibadah yang mengatur hubungan antara sesama dalam sosial kemasyarakatan.[8]
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas disekitarnya.
  
C.    Analisis Metode Pembelajaran PAI SMA/MA
          Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab  suci  Al-Quran  dan  sunnah  Rasulullah  SAW.  Serta  pendapat  para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebauah   disiplim      ilmu harus membuka   mata bahwa   keadaan pendidikan  yang  terjadi  saat  ini  jauh  dari  apa  yang  kita  harapkan. Kita mengaharapkan bahwa  pendidikan  Islam  memberikan  kontribusi  terhadap pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum terealisaikan dengan maksimal.[9]
Agama  memiliki  peran  yang  amat  penting  dalam  kehidupan  umat manusia.  Agama  menjadi  pemandu  dalam  upaya  mewujudkan  suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya  peran  agama  bagi  kehidupan  umat  manusia  maka  internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan  Agama  dimaksudkan untuk peningkatan  potensi  spiritual dan  membentuk  peserta  didik  agar  menjadi  manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Analisis dari pembelajaran PAI akan memudahkan bagiamana kita mengetahui Pendidikan Islam secara utuh yang ada Madrasah maupun sekolah umum. Ada beberapa aspek yang perlu kita analisis anatara lain :[10]
1.      Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
2.      Aspek-Aspek Pembelajaran PAI
3.      Prinsip Pembelajaran PAI
4.      16 Kriteria Pembelajaran yang Digunakan
5.       Pendekatan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama  diajarkan  kepada  manusia  dengan  visi  untuk  mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan  manusia  yang  jujur,  adil,  berbudi  pekerti,  etis,  saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Merupakan tujuan daripada aspek-aspek pembelajaran PAI yang diharapkan dari berbagai mata pelajaran yang ada di PAI
Seringkali  sebuah  prinsip  hanya  dijadikan  sebagai  sebuah  formalitas saja.  Prinsip  tidak  dijadikan  sebagai  dasar  atau  pondasi  bagai  pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam pencapaian tujuan yang digarapkan dalam pendidikan Islam, keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting dan urgent.
Di dalam pendekatan ada yang namanya metode yang mana pentingnya metode dalam pembelajaran. Karena dalam melakukan kegiatan belajar mengajar  seorang  guru  menjalankan  metode  pembelajaran  yang  beraneka ragam  akan  membuat  sarana  kelas  menjadi  baik  dan  kelangsungan pembelajaran menjadi nyaman. Khususnya dalam pendidikan Islam.
Bahan pelajaran agama tidak diragukan lagi mengandung nilai-nilai bagi pembentukan pribadi muslim tetapi kalau diberikan dengan cara yang kurang wajar   misalnya anak disuruh menghafal   secara   mekanis apa yang disampaikan oleh guru atau yang terdapat di dalam buku-buku pelajaran, tidak mustahil akan timbul pada diri anak, murid merasa tidak senang dengan guru agamanya. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk setiap jenis bahan memerlukan jenis belajar sendiri. Pada umumnya dikenal jenis bahan dan jenis belajar yang sesuai dengannya.
Metode dalam pendidikan islam (Umum dan Agama Islam) mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang diciptakan bersama. Karena itu metode menjadi sebuah sarana yang bermakna dalam menyajikan pelajaran, sehingga dapat membantu siswa memahami bahan-bahan pelajaran untuk  mereka.  Tanpa  metode  suatu  materi  pelajaran  tidak  akan   dapat memproses secara efisien dan efektik dalam pendidikan.

D.    Analisis Evaluasi Pembelajaran PAI SMA/MA
1.      Ruang lingkup evaluasi dalam pembelajaran disekolah menurut Wayang Nurkancana dan P.P.N Sumartana meliputi :[11]
a.    Evaluai Hasil Belajar
b.    Evaluasi Intelegensi
c.    Evaluasi Bakat Khusus
d.   Evaluasi Minat
e.    Evaluasi Hubungan Sosial
f.     Evaluasi Sikap
g.    Evaluasi Keperibadian
2.      Bentuk Penilaian Evaluasi, menurut Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam (2003: 12) bahwa seperangkat bentuk penilaian yang dapat digunakan antara lain adalah :
a.    Kuis Kuis digunakan untuk menanyakan hal-hal yang perinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat, bentukny berupa isian singkat dan dilakukan sebelum pelajaran dimulai. Hal ini dilaksanakan agar peserta didik mempunyai pemahaman yang cukup mengenai pelajaran yang dierima sekaligus untuk membangun antara pelajaran yang lalu dengan yang akan dipelajari.
b.    Pertanyaan lisan dikelas Digunakan untuk mengungkap penguasaan peserta didik tentang pemahaman mengenai fakta, konsep, perinsip dan prosedur yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang dipelajari Dengan ini diharapkan peserta didik mempunyai landasan yang kuat untuk mempelajari materi berikutnya.
c.    Ulangan Harian dilakukan secra periodic pada akhir pengembangan kompetensim untuk mengungkap penguasaan kognitif peserta didik
d.   Tugas Individu Tugas ini dilaksanakan dengan periodic yang harus dilakukan oleh setiap peserta didik. Tugas individu berupa tugas yang harus dikerjakan di kelaas atau tugas dirumah.
e.    Tugas Kelompok digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok didalam memecahkan suatu masalah dan juga untuk menumbuhkan sikap kebersamaan pada diri peserta didik.
f.     Ulangan Semester dilaksanakan untuk menilai penguasaan kompetensi pada akhir program semester. Kompetensi yang diujikan berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator pencapaian hasil belajar dalam semester yang bersangkutan
g.    Ulangan Kenaikan digunakan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai materi pada suatu mata pelajaran tertentu dalam saru tahun ajaran
h.    Ujian Peraktik digunakan untuk mata pelajaran yang ada kegiatan perakteknya Seperti Fikih, Baca Tukis Al Quran juga peraktek yang lain. Ujian peraktik dilaksanakan untuk mengetahui penguasaan akhir baik dari
Maka pada akhir tindakan evaluasi, seorang guru harus mempersiapkan suatu bentuk laporan kepada orang tua murid. Kalau tujuan evaluasi untuk mengetahui taraf evisiensi metode-metode pendidikan yang telah dipergunakan, maka pada akhir tindakan dalam periode yang lalu perlu diganti atau dipertahankan Jadi, proses evaluasi pembelajaran merupakan suatu cara untuk mengetahui program pendidikan yang dilakukan dengan harapan akan  mendatangkan hasil atau pengaruh yang lebih baik serta untuk membantu mengimplementasikan keputusan, baik dengan menggunakan evaluasi formatif atau evaluasi sumatif. Sebaiknya, sampai sejauh mana rencana telah diterapkan ? apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut dijawab, prosedur dapat dimonitoring, dikontrol, dan diperbaiki, dan tentunya setelah melakukan tahapan-tahapan proses evaluasi pendidikan.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Analisis  materi  yang  sudah  dipaparkan  dalam pembahasan dapat disimpulkan, bahwa materi yang disajikan cukup menarik dan dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi. Namun demikian guru perlu melakukan analisis yang lebih mendalan agar dapat menentukan menentukan dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan diraih oleh peserta didik.
Untuk mencapai aspek afektif dan psikomotor dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran maka guru dan sisiwa dapat menekankan pemahaman terhadap makna secara tekstual dan kontekstual. Hal ini bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih lebih menarik dan mudah dipahami.

B.     Saran
Dari uaraian di atas, tujuan akhir dari sebuah pembelajaran tentu tidak sebatas pada perolehan nilai dari hasil evaluasi saja. Namun pembentukan karakter yang baik bagi setiap peserta didik merupakan hal sangat penting. maka ketepatan dalam analisis bahan ajar menjadi keharusan bagi setiap tenaga pendidik.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2004. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Fagan. 2006. Psikologi Remaja. PT Gramedia
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhaimin. Modul Wawasan tentang Pengembangan Bahan Ajar, (Malang: LKP2-I, 25 Mei 2008. Bahan perkuliahan Pengembangan Bahan Ajar, PPs PGMI UIN Malang
Muhammad Abid Maksum, 2007.Khazanah Pendidikan Agama Islam Kelas I Sekolah Dasar, Jakarta: Tiga Serangkai.
Nurkancana, Wayan dan P.P.N.Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya:Usaha Nasional. __
Tim Penulis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud,
Zakiah Drajat dkk, 2004. Metode Khusus Pembelajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi Aksara,



[1] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, hlm. 1
[2] Fagan. (2006). Psikologi Remaja. PT Gramedia
[3] Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. H. 44
[4] Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. H. 144
[5] Abdul Majid. 2004. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. H. 42
[6] Tian Belawati. Materi, hlm. 13
[7] Muhaimin. Modul Wawasan tentang Pengembangan Bahan Ajar, (Malang: LKP2-I, 25 Mei 2008. Bahan perkuliahan Pengembangan Bahan Ajar, PPs PGMI UIN Malang, Smt:2
[8] Tim Penulis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2018), iii.
[9] Muhammad Abid Maksum, Khazanah Pendidikan Agama Islam Kelas I Sekolah Dasar, (Jakarta: Tiga Serangkai 2007), h. 13
[10] Zakiah Drajat dkk,. Metode Khusus Pembelajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi Aksara,
2004).h. 67
[11] Nurkancana, Wayan dan P.P.N.Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya:Usaha Nasional. H 12

Posting Komentar untuk "Analisis KI, SK, KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA/MA"