Kita mengenal ada 12 nama bulan dalam penanggalan masehi, namun tak jarang yang mengetehui bahwa bulan ke-10 alias Oktober memiliki keunikan tersendiri.
Nah, diantara keduabelas bulan itu sudah pasti ada momen penting dalam kehidupan anda, entah itu ditanggal berapapun.
Ilustrasi/net |
Pada tulisan ini, kita akan bahas tentang Oktober yang ternyata kata "Okto" memiliki makna delapan (8).
Berikut didikutip dari salah satu media nasional, Oktober merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Gregorian.
Bulan ini terdiri dari 31 hari, serta berada setelah September dan sebelum November.
Oktober atau October berawal dengan kata octo. Dalam bahasa Latin, kata ini memiliki arti delapan.
Lantas, mengapa Oktober justru merupakan bulan kesepuluh dan bukan kedelapan?
Alasan Oktober jadi bulan ke-10
Sebelum penggunaan kalender Gregorian, penanggalan terlebih dahulu menggunakan Kalender Romawi Kuno.
Dilansir dari laman Almanac kalender Romawi Kuno diyakini ditemukan oleh Romulus, raja pertama Roma sekitar 753 Sebelum Masehi (SM).
Kalender ini merupakan kalender lunar atau Bulan, dengan 12 bulan dalam satu tahun. Kendati begitu, hanya sepuluh bulan yang memiliki nama resmi.
Kala itu, musim dingin dianggap sebagai periode mati karena pemerintah dan militer tidak aktif.
Oleh karenanya, mereka hanya memberi nama sepuluh bulan yang saat ini disebut sebagai Maret hingga Desember.
Penamaan Maret, April, Mei dan seterusnya
Maret atau Martius, diambil dari nama dewa perang karena bulan ini merupakan periode kampanye militer aktif berjalan.
April atau Aprilis berasal dari bahasa Latin, aperio, berarti membuka. Hal ini merujuk pada kuncup bunga yang mulai terbuka di musim semi.
Selanjutnya, Mei atau Maius dan Juni atau Junius, dinamai menurut nama dewi, yakni Maia dan Juno.
Sementara sisa bulan berikutnya hanya dinamai sesuai urutan mereka dalam bahasa Latin, yakni bulan kelima (Quintilis), keenam (Sextilis), ketujuh (September), kedelapan (Oktober), kesembilan (November), dan kesepuluh (December).
Merujuk penamaan bulan pada kalender Romawi Kuno, Oktober saat itu merupakan bulan kedelapan, sesuai dengan namanya.
Hingga akhirnya, Januari atau Januarius dan Februari atau Februarius ditambahkan ke akhir tahun.
Penamaan Januarius berasal dari Janus, dewa permulaan dan akhir. Sedangkan, Februarius merupakan festival Fabrua, sebuah ritual pembersihan dan penyucian.
Januari menjadi awal tahun
Saat Julius Caesar memimpin Romawi, ia mengubah kalender Bulan menjadi berdasarkan revolusi Bumi mengelilingi Matahari.
Dikutip dari laman Time and Date, reformasi ini termasuk mengubah awal tahun dari Maret menjadi Januari.
Posisi Februari juga turut menggeser Maret hingga menjadi bulan ketiga seperti yang dikenal saat ini.
Melalui reformasi ini, Oktober pun resmi menjadi bulan kesepuluh dalam sistem penanggalan Matahari.
Setelah kematian Julius Caesar pada 44 SM, bulan Quintilis berganti nama menjadi Juli (July) untuk penghormatan.
Kemudian, Sextilis diubah menjadi Agustus (August) untuk menghormati Kaisar Romawi Augustus pada 8 SM.
Pada 1582 M, Paus Gregorius XIII melakukan reformasi kalender buatan Julius. Langkah ini pun menciptakan Kalender Gregorian, kalender paling banyak digunakan saat ini.
Sebab, kalender milik Julius Caesar masih terdapat beberapa ketidaksesuaian, salah satunya waktu Bumi mengelilingi Matahari yang diperpanjang dari aslinya.
Oleh karena itu, Kalender Gregorian memperpendek tahun dari 365,25 hari menjadi 365,2425 hari.
Demikian semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Unik, Bulan Kesepuluh Memiliki Makna Delapan"