Farrosy - Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Kata tersebut terstruktur menurut istilah philos (cinta) dan sophhia (bijaksana). Dalam kalimat lain, filsafat seringkali pula diklaim asal berdasarkan istilah philos & shopos. Makna harfiahnya, meski tidak sinkron penyebutannya sama. Philos [Felien] berarti cinta & shopia atau shopos berarti kebijaksanaan.
Jika mengacu pada pemikiran Socrtes sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka, kata bijaksana dapat jua diterjemahkan sebagai pengetahuan. Pengetahuan pada bahasa filsafat dianggap dengan pesan yang tersirat tertinggi yang sebagai budi teragung manusia. Itulah filsafat.
Harun Hadiwijono (1980) berpendapat bahwa filsafat diambil menurut bahasa Yunani, filosofia. Struktur ucapnya berasal berdasarkan kata filosofien yang berarti mengasihi kebijaksanaan. Dalam arti itu, filsafat mengandung arti sejumlah gagasan yg penuh kebijaksanaan. Artinya, seseorang dapat disebut berfilsafat ketika dia aktif melakukan usaha buat memperoleh kebijaksanaan.
Kata filsafat dalam pengertian atau makna tadi, lebih berarti sebagai “imbauan kepada kebijaksanaan”. Lantaran itu, filsafat bukan kebijaksanaan & bukan pesan tersirat, tetapi sifat dekat dengan kebijaksanaan, sipat dekat menggunakan pesan yang tersirat. Mengapa? Ya itulah kebijaksanaan diri manusia yang bijak. Ia akan sadar bahwa kebijaksanaan itu hanya milik Idea-Plato, god & Allah pada terminologi Arab-Muslim.
Harun Nasution menganggap bahwa istilah filsafat asal dari struktur kata philos & shopia, philos dan shopos atau philosofien. Philein berarti cinta dan shopos berarti wisdom atau bijaksana. Orang Arab dari Harun memindahkan istilah philosopia ke pada bahasa mereka dengan menyesuaikan tabi’at susunan istilah-istilah bahasa Arab.
Filsafat menggunakan pola (wajan) fa’ala, fa’lalah dan fi’lal. Berdasarkan wajan tadi, maka penyebutan istilah filsafat dalam bentuk istilah benda seharusnya diklaim falsafat atau filsaf. Harun Nasution mengkritik mereka ketika menyebut kata ini menggunakan sebutan Filsafat Ia lebih menentukan kata filsaf atau falsafat.
Harun lebih lanjut menyatakan bahwa kata filsafat yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Kata ini, sebenarnya bukan murni asal menurut bahasa Arab sama seperti tidak murninya terambil berdasarkan bahasa Barat, philosophy. Harun justru membuat kompromi bahwa filsafat terambil menurut dua bahasa, yaitu fil diambil berdasarkan bahasa Inggris dan safah diambil menurut bahasa Arab. Kata filsafat, merupakan adonan antara bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Berfilsafat, menurutnya mengandung arti berpikir dari rapikan tertib (nalar) menggunakan bebas (tidak terikat dalam tradisi, dogma dan kepercayaan ). Selain itu, berfilsafat juga berarti berpikir sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.
Atas dasar pengertian semacam itu, maka berdasarkan Harun, secara etimologi, filsafat bisa didefinisikan menjadi: 1) Pengetahuan tentang pesan tersirat; 2) Pengetahuan mengenai prinsip atau dasar- dasar segala sesuatu; tiga) Mencari kebenaran; & 4) Membahas secara fundamental menurut apa yang dibahas.
Ali Mudhafir (1996) beropini bahwa istilah filsafat pada bahasa Indonesia mempunyai pedanan istilah falsafah (Arab), philosopia (Inggris), philosopie (Jerman, Belanda & Prancis). Semua istilah itu, berasal dari bahasa Yunani, philosopia. Kata philosopia sendiri berdasarkan 2 suku istilah, yaitu philein, philos & shopia. Philein berarti menyayangi, philos berarti teman, shopos berarti bijaksana & shopia berarti kebijaksanaan.
Dengan demikian, menurut Ali Mudhafir terdapat 2 arti secara etimologi berdasarkan kata filsafat yang sedikit berbeda. Pertama, jika istilah filsafat mengacu dalam dari istilah philein & shopos, maka dia berarti mengasihi hal-hal yang bersifat bijaksana (dia sifat). Kedua, apabila filsafat mengacu pada asal istilah philos & shopia, maka dia berarti teman kebijaksanaan (filsafat sebagai istilah benda).
Sejarah menunjukkan bahwa dalam awalnya, kata shopia lebih seringkali diartikan menjadi kemahiran & kecakapan dalam suatu pekerjaan tertentu seperti, kecakapan dalam suatu pekerjaan. Misalnya, kecakapan pada perdagangan teknik pelayaran. Makna kemahiran lalu dikhususkan untuk kecakapan pada bidang seni & musik.
Makna ini berkembang menjadi jenis pengetahuan yg lebih tinggi. Yakni jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia buat mengetahui kebenaran murni. Shopia pada arti terakhir ini, setidaknya terlihat berdasarkan rumusan Phytagoras yang menyatakan bahwa hanya Dzat Yang Maha Tinggi (Allah) yg sanggup melakukan kebenaran murni.
Menurut Phytagoras, insan hanya sampai dalam sifat “pencinta kebijaksanaan”. Phytagoras menyatakan “relatif seseorang menjadi mulia waktu beliau menginginkan hikmah dan berusaha buat mencapainya meski dia nir pernah menjadi pesan yang tersirat itu sendiri”.
source
source
Posting Komentar untuk "Apa Itu Filsafat ?"