Farrosy Blog's - Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaanNya, dengan demikian derajatnyapun tertinggi dibandingkan dengan lainnya. Kesempurnaan yang dimiliki manusia tentu tidak ada lisensinya sebagaimana produk atau karya dari manusia itu sendiri, namun indikasi manusia sempurna yang paling tepat adalah berdasar pada ketaqwaan yang dimilikinya.
Tidak jarang kita jumpai dalam kehidupan ini, manusia-manusia sombong yang selalu berkata bahwa akulah paling hebatlah, paling tahulah, paling pinterlah dan paling-paling yang menurutnya itu benar versi dia. Untuk menyikapi orang-orang yang seperti ini, kita sebaiknya demokratis saja. Karena apabila kita mentahkan apa yang dia sampaikan, terkadang dengan berbagai kamuklase pembenaran tetap saja bersikukuh pada pendatnya meskipun hal itu salah.
Mengaku diri kita hebat, pada dasarnya bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Sehebat apapun diri kita meskinya kita menyadari bahwa dalam kehidupan ini pada hakikatnya tidak ada manusia sempurna, karena manusia identik dengan segala keterbatasan dan kekhilafannya. Sifat Keakuan pada manusia sebenarnya cerminan kesombongan diri terhadap sang empunya hidup dan tidak bertoleransi terhadap sesama. Justeru orang yang memiliki sifat keakuan (paling… Red) akan mudah sekali terjerumus pada kata dan perbuatannya sendiri.
Menghindari sifat keakuan, bisa dilakukan apabila kita menyadari bahwa setiap manusia yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dengan demikian kita tidak memandang rendah terhadap orang lain. Selanjutnya, paham dan mengikuti jalur kaidah dalam pergaulan baik menurut agama atau adat istiadat. Kemudian terbuka dan komitmen terhadap ucapan serta perbuatan. Apapun adanya sifat atau sikap keakuan memiliki kecenderungan lupa siapa diri kita. []
Posting Komentar untuk "Keakuan pada manusia"