Ramadhan adalah bulan suci umat islam yang penuh rahmat dan pengampunan. Didalamnya tersimpuh ajaran adiluhung untuk melatih diri (riyadhah al-nafs) dan penyucian diri (tazkiyah al-nafs). Dalam catatan sejarah, bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada saat mayoritas elemen bangsa sedang menunaikan ibadah puasa.
Dalam buku fiqh al-Shiyam,Yusuf Qardhawi mengemukakan berbagai hikmah ibadah puasa. Savbhhdurmlah satunya, tarbiyah li al-iradah, puasa mengajarkan untuk berkehendak. Pilihan untuk tidak makan dan minum pada siang hari merupakan wujud dari melaksanakan kehendak walaupun hal tersebut sangat sulit. Dalam konteks yang luas, bagaimana pendidikan berkehendak tersebut bisa termanifestasikan dalam kehidupan social.
Identitas pemuda yang kuat adalah pemuda yang dapat mengekspresikan dirinya tampa harus mengikuti nama klan,suku,maupun keluarga dsb. Seperti yang dilansir oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA : “……….Bukanlah (disebut) seorang pemuda yang mengatakan bahwa ini adalah bapak saya, tapi (disebut)seorang pemuda seharusnya berkata bahwa: ini adalah saya”
Melalui moment memenangkan perang melawan hawa nafsu, maka Gerakan Pemuda Ansor Bengkulu Selatan menjadi inisiator dari “GEMA TAKBIR SANTUN PEMUDA”sebagai ajang revisitasi makna yang sangat mendasar dari IDUL FITRI dan juga sebagai ajang kreativitas pemuda untuk mengekspresikan diri dalam bingkai kemenangan dengan harapan semoga kemenanggan melawan hawa nafsu selama bulan ramadhan tidak tercederai kembali dengan tingkah polah yang merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitar serta perjuangan kita sebulan penuh tidak terasa tersia-siakan.
Posting Komentar untuk "Raison de’etre"