Farrasy Center - Salah satu cara
menunjukkan kebahagian dan kecocokan adalah adanya kemesraan yang terjalin
dalam kehidupan, namun demikian, tak jarang orang yang tidak mampu
melaksaanakannya dengan baik.
Bermesraan dengan
pasangan seharusnya membawa kesenangan. Namun yang terjadi, hampir setengah
dari semua perempuan pernah merasa sedih setelah berhubungan se*s, ungkap
sebuah penelitian. Inilah kondisi yang bernama post-se* blues, yaitu
sebuah kondisi yang ditandai dengan perasaan sedih, melankolis, depresi,
menangis atau kelelahan setelah berhubungan se*sual.
Sebuah
penelitian yang melibatkan 230 perempuan usia 18-55 tahun yang aktif secara se*sual
menganalisa seberapa sering kondisi post-se*
blues mereka alami.
Hasilnya, 46 responden melaporkan pernah mengalami kondisi tersebut setidaknya
sekali selama berhubungan se*sual. Bahkan, 1 di antara 20 responden (sekitar 5
persen responden) mengalaminya beberapa kali selama 4 minggu belakangan.
Penelitian
yang dipublikasikan di Se*ual
Medicine tersebut
menggaris bawahi bahwa post-se*
blues tidak ada
kaitannya dengan tingkat keintiman pasangan, melainkan bersumber dari komponen
genetik atau pernah pengalami pengalaman buruk dalam kehidupan seks sebelumnya.
Peneliti
Dr. Robert Schweitzer dari Queensland
University of Technologymengatakan, sangat mungkin bagi perempuan
yang pernah mengalami tindak kekerasan untuk menjalani hubungan di mana mereka
tidak punya kekuatan untuk mengendalikan pasangan, sedikit kesempatan untuk
mengutarakan keinginan mereka, atau rentan terhadap perasaan benci, yang
akhirnya menjadi pemicu terjadinya post-se*
blues.
Selain
itu, penelitian ini juga mendapati, perempuan yang memiliki kecenderungan
“emosional reaktif” lebih rentan mengalami post-se*
blues. Emosional reaktif ditandai dengan perasaan terlalu sensitif
yang membuat perempuan rentan terhadap perasaan negatif. Atau perasaan
cemas karena takut kehilangan pasangan yang akhirnya menyebabkan masalah se*sual.
Schweitzer mengatakan, kejadian post-se*
bluesbiasanya berlangsung sekitar 4 jam setelah berhubungan seks
lalu berangsur mereda.
Walau
kondisi ini sebenarnya tak memengaruhi keintiman seks dengan pasangan, namun
bila dibiarkan terlalu lama berpotensi membuat seorang perempuan kurang puas
terhadap kehidupan seks mereka. Bila gejala post-se*
blues sering datang,
ada baiknya Anda berkonsultasi pada seksolog untuk bisa lebih fokus terhadap
hal-hal yang menyenangkan dari berhubungan se*sual.
source
source