MAKALAH
PENDIDIKAN KARAKTER
Kata
Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik
dan tepat waktu.
Seperti yang telah kita ketahui “Pendidikan Karakter”
itu sangat penting bagi anak bangsa dari mulai dini. Semua akan dibahas pada
makalah ini kenapa Pendidikan Karakter
itu sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pelajaran.
Tugas ini kami buat
untuk memberikan penjelasan tentang
keberadaan Pendidikan Karakter bagi kemajuan bangsa. Semoga makalah yang kami
buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pembina mata
pelajaran Bahasa Indonesia Pak widi, dan
kepada pihak yang telah membantu
ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian dan
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Tulungagung,
27September 2012
“ Berjuang untuk sukses tanpa
kerja keras seperti mencoba memanen ketika kamu belum siap menanam “ –David Bly
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia
dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan.
Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang
sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di
setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis
guna mencapai tujuan tersebut.
Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan
karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan
santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard
University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan
seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
(hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain
(soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar
20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan
orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung
kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu
pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat
masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft skill.
Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya
pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun
beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Apa pengertian dari pendidikan karakter itu?
Apa pengertian dari beda karakter dan
kepribadian?
Bagaimana contoh program pendidikan karakter?
Bagaimana peran pendidikan karakter untuk kemajuan bangsa?
Bagaimana hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa?
Bagaimana gambaran dari pendidikan karakter yang sudah berhasil?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh
penulis di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.
Untuk mengetahui apa itu beda karakter dan
kepribadian.
Untuk mengetahui contoh program pendidikan
karakter.
Untuk mengetahui hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa.
Untuk mengetahui upaya-upaya dalam meningktakan mutu dari pendidikan karakter.
Untuk mengetahui bagaiamana
gambaran dari pendidikan karakter yang sudah berhasil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter.
Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan
kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. Karakter merupakan
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata krama,budaya,danadatistiadat.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi
manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen
(stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu
sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas
hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaansarana,prasarana,dan,pembiayaan,dan,ethoskerjaseluruhwargadanlingkungansekolah.
“Pendidikan
karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda
menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi
pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan
menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih adil,
baik, dan manusiawi.”(Doni Koesoema A.Ed)
2.2 Pengertian Beda Karakter dan Kepribadian.
Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta
saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya
di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu :
1. Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka
kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri.
2. Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal
praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan
social dan bersenang-senang.
3. Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka
bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara
yang enak, menyukai hal yang pasti.
4. Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan
hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka instruksi yang jelas, kegiatan
rutin sangat disukai.
Saat setiap
manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya,
serta memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka bercanda dan
terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga mampu membawa dirinya untuk bersikap
serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus,
itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan
mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan
lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu
dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya).
Karakter tidak bisa
diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa
ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara
sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah
sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik
jari.Banyak kami perhatikan bahwa orang-orang dengan karakter buruk cenderung
mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan bahwa cara mereka
dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi
lainnya yang menjadikan mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam
kehidupan, kita harus menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun
karakter Anda tidaklah demikian. Karakter Anda selalu merupakan hasil pilihan
Anda.Ketahuilah bahwa Anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang
berkarakter, upayakanlah itu. Karakter, lebih dari apapun dan akan menjadikan
Anda seorang pribadi yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang
Anda hargai dalam kehidupan ini.Setiap orang bertanggung jawab atas
karakternya. Anda memiliki kontrol penuh atas karakter Anda, artinya
Anda tidak dapat menyalahkan orang lain atas karakter Anda yang buruk karena
Anda yang bertanggung jawab penuh. Mengembangkan karakter adalah tanggung
jawab pribadi Anda.
2.3 Contoh
Program Pendidikan karakter.
A. Lingkungan
Sekolah:
v Training
Guru
Terkait dengan
program pendidikan karakter disekolah, bagaimana
menjalankan dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah, serta
bagaimana cara menyusun program dan melaksanakannya, dari gagasan ke tindakan.
Program ini
membekali dan memberikan wawasan pada guru tentang psikologi anak, cara mendidik anak dengan
memahami mekanisme pikiran anak dan 3 faktor kunci untuk menciptakan anak
sukses, serta kiat praktis dalam memahami dan mengatasi anak yang “bermasalah” dengan perilakunya.
v Program
Bimbingan Mental
Program ini terbagi
menjadi dua sesi program :
Sesi Workshop
Therapy, yang dirancang khusus untuk siswa usia 12 -18
tahun. Workshop ini bertujuan mengubah serta membimbing mental anak usia
remaja. Workshop ini bekerja sebagai “mesin perubahan instant” maksudnya
setelah mengikuti program ini anak didik akan berubah seketika menjadi anak
yang lebih positif.
Sesi Seminar
Khusus Orangtua Siswa, membantu orangtua mengenali
anaknya dan memperlakukan anak dengan lebih baik, agar anak lebih sukses dalam
kehidupannya. Dalam seminar ini orangtua akan mempelajari pengetahuan dasar
yang sangat bagus untuk mempelajari berbagai teori psikologi anak dan keluarga.
Memahami konsep menangani anak di rumah dan di sekolah, serta lebih mudah mengerti dan memahami
jalan pikiran anak, pasangan dan orang lain.
B. Lingkungan Keluarga:
v Membangun Karakter Anak Sejak
Usia Dini.
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3
hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship),
yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan
hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan
memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk
hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman
negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif
akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan
pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara
memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya
sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu
untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung
atau secara halus, dan seterusnya.
Biasakan anak
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan
terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata
pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan
penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan
yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui
pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan
sosial.
2.4 Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa.
Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor
penggerak untuk memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota
masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis
dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi
kesepakatan bersama. "Dari mana asalmu tidak penting, ukuran tubuhmu juga
tidak penting, ukuran Otakmu cukup penting, ukuran hatimu itulah yang sangat
penting” karena otak (pikiran) dan kalbu hati yang paling kuat menggerak
seseorang itu ”bertutur kata dan bertindak”. Simak, telaah, dan renungkan dalam
hati apakah telah memadai ”wahana” pembelajaran memberikan peluang bagi peserta
didik untuk multi kecerdasan yang mampu mengembangkan sikap-sikap: kejujuran,
integritas, komitmen,kedisipilinan,visioner,dankemandirian.Sejarah memberikan
pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran
pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan.
Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan
keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai
kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati,
betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu
identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi
mereka.
Karena itu
pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan
konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun
1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional
Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu
yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua
peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis
merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial
budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika”
pada lambang negara Indonesia.
Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari pendidikan
informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal dan nonformal.
Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu menempatkan pendidikan
karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh karena itu kebijakan dan
implementasi pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis
dalam rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya juga menuntut adanya
dukungan yang kondusif dari pranata politik,
sosial, dan,budayabangsa
“Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa” adalah kearifan dari
keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera
muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan
melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus
diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yang
berbasis pada ras, suku dan keagamaan. Pendidikan karakter bukanlah sekedar
wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi
tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk
membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pembiasaan berperilaku santun dan damai
adalah refreksi dari tekad kita sekali merdeka, tetap merdeka.
(MuktionoWaspodo)
2.5 Pendidikan
Karakter yang Berhasil.
Keberhasilan program pendidikan
karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain
meliputisebagaiberikut:
Mengamalkan
ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
Memahami kekurangan
dan kelebihan dirisendiri.
Mematuhi
aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
Menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional.Menunjukkan sikap percaya diri.
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain
secara logis, kritis,dankreatif.
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
Mendeskripsikan gejala alam dan social.
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik
Indonesia.
Menghargai karyaseni dan budayanasional.
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
dengan baik.
Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dansantun.
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;
Menghargai adanyaperbedaanpendapat.
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa
IndonesiadanbahasaInggrissederhana.
Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
Memilikijiwakewirausahaan.
Menunjukkan sikap percaya diri.
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian
pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku,
tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua
warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai
tersebut.
Ditulis oleh: Julia Salsabilla
Posting Komentar untuk "Makalah Pendidikan Karakter"