7 Alasan Belajar Filsafat



Karena mempelajari filosofi tidak akan secara langsung menghasilkan kemampuan memprogram komputer, mengelola perusahaan, atau mendiagnosis dan mengobati penyakit, mungkin orang mungkin bertanya-tanya mengapa hal itu layak dipelajari? 

Jawabannya sederhana. Sementara studi filsafat tidak memberi seseorang seperangkat "keterampilan untuk berdagang", manfaat seumur hidup yang ditanamkannya hampir tidak terbatas. Ini hanya beberapa. Studi filsafat meningkatkan kemampuan seseorang:



  1. Untuk Berpikir, berbicara, dan menulis dengan jelas dan kritis,
  2. Untuk berkomunikasi secara efektif,
  3. Untuk membentuk solusi orisinal dan kreatif untuk masalah,
  4. Untuk mengembangkan argumen beralasan untuk pandangan seseorang,
  5. Untuk menghargai pandangan yang berbeda dari milik sendiri,
  6. Untuk menganalisis materi yang kompleks, dan
  7. Untuk menyelidiki pertanyaan sulit secara sistematis.


Apa yang harus jelas, bahkan dari daftar singkat ini, adalah bahwa mempelajari filsafat mengembangkan kemampuan yang tidak hanya penting untuk hampir semua pekerjaan, tetapi juga menanamkan kualitas penting untuk pertumbuhan seseorang sebagai pribadi. Selain itu, bagi banyak siswa, kualitas seperti itu seringkali juga menghasilkan manfaat praktis. 

Misalnya, karena mempelajari filosofi meningkatkan keterampilan analitis seseorang, hal itu memberikan kemungkinan keberhasilan yang lebih besar pada tes standar seperti GRE, LSAT, dan GMAT.

Akhirnya, mempelajari filsafat tidak semata-mata berguna untuk manfaat yang diberikannya. Ini juga bermanfaat secara intrinsik, karena banyak masalah yang dihadapi para filsuf merupakan hal mendasar bagi keberadaan manusia. 

Apakah ada Tuhan? Apa itu kebenaran? Apa yang bisa kita ketahui? Apa itu kecantikan? Bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini dan mempelajari sejarah tanggapan terhadapnya memperkaya kehidupan seseorang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh disiplin lain.

Posting Komentar untuk "7 Alasan Belajar Filsafat"