Pola Pikir

Menurut Williams (2004:3), pola pikir mempunyai pengertian “Kecendrungan manusiawi yang dinamis, sehingga dapat berpengaruh terhadap kehidupan”. Pola pikir seseorang dapat membantu dalam menyelesaikan masalahnya, dapat pula merugikannya. Pola pikir yang dimaksud terbagi menjadi dua macam, yaitu pola pikir positif dan pola pikir negatif.

Menurut Williams (2004:3), “Pola pikir positif yaitu kecenderungan individu untuk memandang segala sesuatu dari segi positifnya dan selalu berpikir optimis terhadap lingkungan serta dirinya sendiri”. Pola pikir inilah yang dapat membantu individu mengatasi masalahnya. Sedangkan pola pikir negatif menurut Williams (2004:3), yaitu “Kecenderungan individu untuk memandang segala sesuatu dari segi negatif”. Individu dengan pola pikir negatif selalu menilai bahwa dirinya tidak mampu, terus-menerus mengingat hal-hal yang menakutkan. Pola pikir negatif lebih memberikan dampak yang merugikan bagi kehidupan individu.

Menurut Rini (2002:5) meyebutkan “Pola pikir sangat berhubungan erat dengan kepercayaan diri”. Individu dengan rasa percaya diri yang lemah, cenderung mempersepsi segala sesuatu dari sesi negatif. Individu tersebut tidak menyadari bahwa dalam dirinya semua negativisme itu berasal. Sedangkan individu dengan kepercayaan diri yang tinggi cenderung mempersepsi segala sesuatu dari sesi positifnya. Sikap positif individu yang membuat dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya.

Albrecht (dalam Rahayu dkk, 2004) memandang individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikiran-pikirannya pada hal-hal yang positif, individu tersebut akan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan lebih berbicara tentang kesuksessan dari pada kegagalan, cinta kasih dari pada ketakutan, kepuasan dari pada kekecewaan.

“Pola pikir negatif sama dengan berpikir negatif (Nagative Thinking)”. Negative Thingking merupakan manifestasi dari perasaan takut pada massa yang akan datang karena individu tersebut merasa tidak mempunyai teknik problem solving yang tepat dalam menyelesaikan permasalahannya (Norem, 2002). Hal ini individu dengan pola pikir tertentu bukan karena menginginkan sesuatu tapi lebih dikarenakan pengaruh keyakinan dirinya yang berhubungan dengan pengalaman sebelumnya. Misalnya, individu yang memakai pola pikir negatif dengan perasaan pesimisnya akan terus menerus mengingat sesuatu yang menakutkan berhubungan dengan pengalamannya maupun pengalaman orang lain.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pola pikir adalah kecenderungan individu yang dipengaruhi oleh keyakinan diri dalam memandang segala sesuatu, kemudian pola pikir ini akan berpengaruh terhadap kehidupannya.

By : Yeyen

Posting Komentar untuk "Pola Pikir"