Analisis KI, SK, KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP/MTs

Analisis KI, SK, KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP/MTs


PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah 
Pendidikan agama Islam akan maju apabila didukung oleh semua komponen yang ada di sekolah termasuk kepala sekolah, kepala seksi urusan yang membidangi masing-masing komponen dalam pendidikan, jajaran guru yang ada di sekolah dan kurikulum yang disusun dalam lembaga pendidikan itu, serta hal-hal yang ikut menentukan proses pembelajaran, termasuk alat peraga, sarana prasarana dan evaluasi.  
Menurut BSNP (2008), SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas internasional dan lulusannya berdaya saing internasional. Karakteristik SBI, antara lain, menerapkan KTSP yang dikembangkan dari standar isi, standar kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar yangdiperkaya dengan muatan Internasional, menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris minimal untuk mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris, mengadopsi buku teks yang dipakai SBI (negara maju), menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari standar kompeten lulusan (SKL) yang ada di dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi yang ditentukan dalam standar Nasional Pendidikan (SNP), sarana/prasarana memenuhi Standart Nasional Pendidikan (SNP). dan penilaian memenuhi standar nasional dan Internasional. Visi dan Misi SBI, mencirikan wawasan kebangsaan, memberdayakan seluruh potensi kecerdasan (multiple intelligences), meningkatkan daya saing global.  
Misi SBI merupakan jabaran visi SBI yang dirancang untuk dijadikan referensi dalam menyusun/mengembangkan rencana program kegiatan, indikator untuk menyusun misi ini terangkum pada akronim SMART, yaitu Specific, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistis, Time bound (jelas jangkauan waktunya) (BSNP, 2008). KTSP pada dasarnya KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), yang dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). KBK 

(kurikulum berbasis kompetensi) atau kurikulum 2004, merupakan suatu desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu yang terdiri atas Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator dan materi pembelajaran (Depdiknas, 2007 : 2). 
Diera percepatan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia, namun memberikan dampak kerugian atau negative bagi manusia dalam menggunakan teknologi baik secara langsung maupun tak langsung. Sehingga berdampak pada krisis moral di seluruh belahan dunia umumnya dan diindonesia khususnya. Akan tetapi dalam Kenyataannya, seolah-olah pendidikan agama kurang memberi kontribusi ke arah perbaikan moral. Setelah ditelusuri, pendidikan agama menghadapi banyak kendala, antara lain pendidikan agama lebih diajarkan sebagai konsep dan teori keagamaan, sehingga kurang bermakna bagi peserta didik. Tambahan pula, waktu yang disediakan hanya tiga jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu padat dan memang penting, namun kurang menukik pada pembentukan watak dan kepribadian peserta didik dan berbeda jauh lebih dari tuntutan mata pelajaran lainnya. Sehingga memicu kurikulum karakter secara tersembunyi.  
Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab atas munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-satunya factor yang menentukan keberhasilan tujuan pendidikan agama peserta didik. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan agama tersebut masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.Kelemahan lain, materi pendidikan agama Islam, termasuk bahan ajar akhlak, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan watak (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Kendala lain adalah kurangnya pelibatan guru dan mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama dalam kehidupan keseharian sesuai dengan bidang studi tersebut. Tambahan pula, lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan. 

B. Rumusan Masalah 
Dari Latar belakang di atas maka dapat dirumuskan 
masalahnya, yaitu : 
1. Bagaimanakah Analisis Standar Kompetensi,Kompetensi Inti dan Indikator Pendidikan   Agama Islam di SMP ? 
2. Bagaimana Analisis bahan Ajarnya PAI di SMP? 
3. bagaiman analisis terhadap strategi pembelajaran PAI di SMP? 
4. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI di SMP? 

C. Tujuan Pembahasan 
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah : 
1. Untuk mengetahui analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam 
2.   Untuk mengetahui analisis Bahan Ajar Materi Pada Buku PAI SMP 
3.   Untuk mengetahui analisis Metode Pembelajaran PAI SMP 
4.   Untuk mengetahui analisis Evaluasi Pembelajaran PAI SMP 






BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. 

Ruang Lingkup 
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SMP meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara: 
• Hubungan manusia dengan Allah SWT. 
• Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan 
• Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan. 
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama terfokus pada aspek: 
• Keimanan. 
• Al Quran/Hadits. 
• Akhlak. 
• Fiqh/Ibadah. 
• Tarikh. 

Standar Kompetensi Lintas Kurikulum 
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. 

Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi: 
1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman sesuai dengan agama yang dianutnya. 
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain. 
3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknikteknik, pola, struktur, dan hubungan. 
4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. 
5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilainilai untuk mengambil keputusan yang tepat. 
6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis, dan historis. 
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilainilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab. 
8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri, dan bekerja sama dengan orang lain. 
Standar Kompetensi Bahan Kajian 
1. Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama. Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT.), berakhlak mulia (berbudi pekerti luhur) yang tercermin dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agamanya, serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antar umat beragama. 
2. Standar Kompetensi Spesifik Bahan Kajian Pendidikan Agama Islam.  
Dengan landasan Al Quran dan Sunnah/Hadits Nabi Muhammad SAW., siswa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.; berakhlak mulia (berbudi pekerti luhur) yang tercermin dalam perilaku seharihari dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia, dan alam sekitar; mampu membaca dan memahami Al Quran/Hadits; mampu beribadah dan 

bermuamalah dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunan intern dan antar umat beragama. 
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP 
Standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh PAI di SMP. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuankemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SMP yaitu: 
1. Mampu membaca Al Quran surat-surat pilihan sesuai dengan tajwidnya, mengartikan, dan menyalinnya, serta mampu membaca, mengartikan, dan menyalin hadits-hadits pilihan. 
2. Beriman kepada Allah SWT. dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal. 
3. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at Islam baik ibadah wajib dan ibadah sunnah maupun muamalah. 
4. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah serta Khulafaur Rasyidin. 
5. Mampu mengambil manfat dari sejarah peradaban Islam. Seperti tergambar dalam kemampuan dasar umum di atas, kemampuan dasar tiap kelas yang tercantum dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam lima unsur pokok mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP, yaitu: Al Quran/Hadits, Keimanan; Akhlak; Fiqih/ ibadah; dan Tarikh. Berdasarkan pengelompokan per unsur, kemampuan dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP adalah sebagai berikut: 
Al Quran/Hadits: 
1)  Membaca, mengartikan, dan menyalin surat-surat pilihan. 
2)  Membaca, mengartikan, dan menyalin hadits-hadits pilihan. 
3) Menerapkan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariah, Nun    mati/tanwin dan Mim mati. 
4) Menerapkan bacaan qalqalah, tafkhim dan tarqiq, huruf lam dan ra’, serta mad. 
5) Menerapkan hukum bacaan waqof dan idgham. 
6) Mengamalkan isi kandungan Al Quran dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari. 

Pendidikan Agama Islam 
Keimanan 
1) Beriman kepada Allah SWT. dan memahami sifat-sifat-Nya. 
2) Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT. dan memahami tugas-tugasnya. 
3) Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT. dan memahami arti beriman kepadanya. 
4) Beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT. dan memahami arti beriman kepadanya. 
5) Beriman kepada hari akhir dan memahami arti beriman kepadanya. 
6) Beriman kepada qadha’ dan qadar Allah SWT. dan memahami arti beriman kepadanya. 

Akhlak 
1) Beperilaku dengan sifat-sifat terpuji. 
2) Menghindari sifat-sifat tercela. 
3) Bertata krama. 

Fiqih/Ibadah 
1) Melakukan thaharah/bersuci. 
2) Melakukan shalat wajib. 
3) Melakukan macam-macam sujud. 
4) Melakukan shalat Jum’at. 
5) Melakukan shalat jama’ dan qashar. 
6) Melakukan macam-macam shalat sunnah. 
7) Melakukan puasa. 
8) Melakukan zakat. 
9) Memahami hukum Islam tentang makanan, minuman, dan binatang. 
10) Memahami ketentuan aqiqah dan qurban. 
11) Memahami ibadah haji dan umrah. 
12) Melakukan shalat janazah. 
13) Memahami tata cara pernikahan. 

Tarikh 
1) Memahami keadaan masyarakat Makkah sebelum dan sesudah Islam datang. 
2) Memahami keadaan masyarakat Makkah periode Rasulullah SAW. 
3) Memahami keadaan masyarakat Madinah sebelum dan sesudah Islam datang. 
4) Memahami perkembangan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. 

B. Analisis Materi Pendidikan Agama Islam di SMP 
Materi pembelajaran jenis sikap atau nilai adalah materi pembelajaran yang berkenaan dengan kejujuran, sabar, amanah, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, bertanggung jawab, bangga berbahasa Indonesia, bersikap positif pada bahasa Indonesia, dan hormat pada sesama.  


Bahan yang berupa sikap dan nilai itu lebih banyak merupakan bahan yang berbentuk kurikulum terselubung (hidden curriculum). Meski demikian, deskripsi dan rumusannya dapat ditemukan pada SKL, baik SKL-Satuan Pendidikan, SKLKelompok Mata Pelajaran, maupun SKL-Mata Pelajaran. Namun, untuk mata pelajaran PAI materi pembelajaran yang terkait dengan sikap ini menjadi materi pokok yang masuk dalam SK-KD, khususnya dalam aspek akhlak. Di setiap semester mulai dari kelas VII hingga kelas IX aspek akhlak menjadi bagian pokok dari SK-KD mapel PAI. Materi pembelajaran yang tergolong sikap atau nilai diantaranya adalah yang berkenaan dengan sikap ilmiah, antara lain: 
1. Nilai–nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang berbeda suku, agama, dan strata sosial; 
2. Nilai kejujuran, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidak memanipulasi data hasil pengamatannya; 
3. Nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama dan kemampuan sosial ekonomi yang berbeda, semua sama-sama makhluk Tuhan; 
4. Tolong menolong, mau membantu orang lain yang membutuhkan tanpa meminta dan mengharapkan imbalan apapun; 
5. Semangat dan minat belajar, mempunyai semangat, minat, dan rasa ingin tahu; 
6. Semangat bekerja, mempunyai rasa untuk bekerja keras, belajar dengan giat; 
7. Mau menerima pendapat orang lain bersikap legowo, mau dikritik, menyadari kesalahannya sehingga saran dari teman /orang lain dapat diterima dan tidak sakit hati. 

C. Strategi Pembelajaran PAI di SMP 
Dari sekian banyaknya model-model pembelajaran, secara umum ada tiga model pembelajaran yang dapat digunakan untuk karakteristik anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu: 
1. Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) 
Pengetahuan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu konsep. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana seseorang melakukan sesuatu. Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan procedural maupun pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari langkah demi langkah. Metode yang digunakan dalam model pembelajaran ini yang lebih dominan adalah metode Tanya Jawab, metode Ceramah, dan lain-lain. Model ini harus dikemas melibatkan terjadinya interaksi multi arah. Model pembelajaran langsung mempunyai fase-fase penting diantaranya: 
Fase pendahuluan, pada fase ini guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran,memotivasi belajar, mengingatkan materi prasyarat. Fase Presentasi materi, guru dengan menggunakan metode ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan Tanya Jawab). Kemudian fase terakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih, menyimpulkan hasil belajar dan memberikan umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Fase tersebut dapat disajikan sebagai berikut : 
Fase Peran guru, Pendahuluan Menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa,memotivasi, mengingatkan materi sebelumnya, dan mem-persiapkan siswa. Presentase materi Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap dengan metode ceramah dan resitasi. Membimbing pelatihan Memberikan latihan terbimbing. Memberikan umpan baik Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik. kesimpulan Merangkum dengan Tanya Jawab dan memberikan tugas. 

2. Model Pembelajaran Kooperatif 
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk tujuan bersama. Model kooperatif merupakan model pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensinya dengan menekankan kerjasama antar siswa. Dengan demikian, metode mengajar yang digunakan guru adalah diskusi kelompok. Adapun ciri-ciri model pembelajaran kooperatif antara lain : 
a. Untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan, siswa belajar dalam kelompok. 
b. Kelompok dibentuk dari siswa dengan memperhatikan kemampuan, gender, ras, budaya dan suku. 
c. Penghargaan diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan. 

Pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan penting, yaitu : 
1) Hasil Belajar Akademik Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan proses konstruksi siswa terhadap pengetahuan yang dipelajarinya. 
2) Penerimaan terhadap keberagaman Menumbuhkembangkan interaksi sosial bagi siswa. Siswa akan lebih mudah menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. 
3) Pengembangan ketrampilan sosialMengembangkan saling percaya dengan berbagi tugas dalam kelompok, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mempresentasikan dan lain-lain. 
Langkah dan kegiatan guru dalam Model Pembelajaraan Kooperatif. 
Fase Indicator Kegiatan guru 
a. Apersepsi Guru menyampaikan kompetensi yang harus ditunjukkan siswa, memotivasi siswa, meng-ingatkan materi prasyarat. 
b. Menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi secukupnya, be-rupa cara kerja, atau cara menyelesaikan tugas. 
c. Membentuk kelompok Guru memberikan arahan cara membentuk ke-lompok. 
d. Membimbing kelompok kerja Guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang memerlukan.  
e. Evaluasi Guru melakukan kesimpulan akhir, evaluasi proses maupun hasil belajar. 
f. Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok maupun individual. 

 3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah ( Problem Based Instruction ) 
Model Problem Based Instruction adalah suatu metode yang diajarkan dengan melihat fakta yang berkembang atau berdasarkan masalah yang ada kemudian akan dilakukan diskusi dan pemecahan masalah tersebut. Model Pembelajaran berdasarkan pada masalah tertentu, bertujuan untuk: 
a. Membantu siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan memecahkan masalah. 
b. Belajar menjadi peranan sebagai orang dewasa. 
c. Belajar Mandiri. 

D. Analisis Evaluasi Pembelajaran PAI  
Secara etimologi, „’evaluasi” berasal dari kata „’to evaluate’’ yang 
berarti „‟menilai‟‟. Adapun menurut definisi evaluasi adalah kegiatan 
pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan yang sudah 
tercapai dalam proses pembelajaran (Arikunto, 2006). Sedangkan 
pembelajaran adalah Kegiatan yang dilakukan oleh Guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik.(Darsono, 2000). 
1. Tahap perencanaan evaluasi pembelajaran PAI di SMP  telah dibuat sesuai dengan materi dalam RPP dan prinsip-prinsip evaluasi. 
2. Tahap pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI di SMP  terdiri dari evaluasi proses mata pelajaran PAI, Evaluasi proses mata pelajaran PAI meliput pre test dan tes tengah kegiatan; 
evaluasi hasil mata pelajaran PAI meliputi ulangan harian, ulangan praktek, penugasan ulangan mid semester, ulangan semester; dan standar penilaian . 
3. Tahap pengolahan data dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI dengan perhitungan akhir nilai rapor diambilkan dari rata-rata nilai hasil ulangan harian, hasil tugas, hasil mid semester, dan nilai hasil semester. 

  

BAB III 
PENUTUP 

A. Kesimpulan 
Dengan analisis materi yang sudah dipaparkan pada pembahasan di muka dapat disimpulkan bahwasannya materi yang ditampilkan sudah dapat dikatakan singkron denga SK KD kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 
Namun perlu adanya perhatian guru dan penulis buku untuk dapat mengkritisi waktu dengan materi dan psikologi siswa dalam pembelajaran dalam memilih materi karena seperti halnya pada analisi dimuka tidak termasuknya beberapa kompetensi dasar yang ada pada kurikulum SKKD kedalam buku pelajaran, ini menunjukkan materi yang lebih besar dari pada alokasi yang ada pada kurikulum sekolah yang disediakan. Buku teks sebaiknya berisikan materi pembelajaran yang tidak terlalu rumit dengan bahasa yang sederhana semoga sanggup di cerna siswa. Sejatinya buku teks di buat untuk mencapai tujuan pembelajaran, namun untuk pengembangan, guru sanggup menawarkan kiprah proyek atau portofolio sehingga pembelajaran lebih faktual. 

B. Saran 
Demikianlah pembahasan makalah mengenai analisis TI, SK, KD, Pendidikan Agama Islam di SMP semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah harapkan demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. 


  

DAFTAR PUSTAKA 

Andi Prastowo,Pengembangan Sumber Belajar, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012) 
Direktorat Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah 
Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun 1993/1994 
Mulyasa,HE,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan 
Kepala Sekolah, (Jakarta:Bumi aksara,cet I, th 2008) 
Rini Dwi Susanti,Studi Analisis Materi Ajar Buku Teks Pelajaran Pada Mata 
Pelajaran Bahasa Arab,Jurnal Arabia, Vol. 5 No. 2, 2013 
Supriadi, Dedi. Anatomi Buku Sekolah di Indonesia , (Yogyakarta: Adicita Karya 
Nusa, 2001) 
Zakiah Drajat dkk,. Metode Khusus Pembelajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) 
x

Posting Komentar untuk "Analisis KI, SK, KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP/MTs"