BAB
II
Pembahasan
A. Realita
Kehidupan Islam Indonesia
Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama
Islam. Tetapi ini tidak berarti bahwa umat Islam itu merupakan umat yang
koheren. Karena daerah-daerah di Indonesia mempunyai sejarah sendiri-sendiri,
diwarnai oleh pengaruh yang berbeda, keadaan aliran-aliran Islam yang kini ada
berbeda juga. Meskipun sebuah proses Islamisasi sudah mulai sejak beberapa abad
yang lalu, Indonesia tidak kehilangan keragaman dalam varietas Islam.
Saat ini ada lebih dari 207 juta orang muslim
yang tinggal di Indonesia, sebagian besar muslim sunni.[1]
Perdagangan memainkan peran penting dalam proses Islamisasi Indonesia. Namun,
ini bukan proses cepat dan mudah dan kadang-kadang dipaksa oleh kekuatan
pedang. Proses Islamisasi Indonesia terjadi dalam serangkaian gelombang yang
melibatkan perdagangan global, pendirian berbagai kesultanan muslim yang
berpengaruh, dan gerakan sosial.
Namun, belakangan ini muncul berbagai pandangan
pemikiran Islam yang mengarah fundametalis firqah (aliran) yang ada
kalanya memaksakan pemikiran itu untuk dikuti orang lain yang berlainan firqah.
Maka sebuah keniscayaan perbedaan pandangan dalam kehidupan keberagaman
Islam di Indonesia sangat mungkin terjadi.
Berbanding lurus dengan perkembangan jumlah
kaum muslimin di dunia. Saat ini, syariat Islam juga telah menjadi tren di
tengah peradaban dunia. Sebut saja, umat Islam saat ini mulai tertarik
menghafal dan mengkaji Alquran kembali. Berbagai lembaga didirikan untuk mudah
menghafal Alquran dan hadis. Begitu pula di madrasah-madrasah hingga di masjid
di kota bertabur berbagai kajian-kajian Islam.
Tidak hanaya pada bidang fashion saja,
namun pada bidang-bidang lain juga mengalami kemajuan yang luar biasa.
Diantaranya, tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan Islam baru, ekonomi syariah.
Sementara di bidang akademisi, peraturan Islam
tentang ekonomi dan sosial politik telah menjadi kajian berbagai lembaga
pemikir di dunia. Bahkan, hasil pengkajian tersebut dijadikan acuan bagi sebuah
negara dalam menghadapi umat Islam saat ini dan di masa depan. Perkembangan ini
telah menjadikan Islam sebagai satu peradaban yang akan menguasai dunia kelak.
Dalam menjaga melestarikan budaya Bangsa salah
satu ormas Islam terbesar di Indonesia telah mencetuskan konsep Islam
Nusantara. Perlu kita sadari, praktik Islam awal di Nusantara sedikit banyak
dipengaruhi oleh ajaran Sufisme dan aliran spiritual Jawa yang telah ada
sebelumnya. Untuk itu, konsep Islam Nusantara mencoba menawarkan gagasan wujud
empiris Islam yang dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak abad ke-16,
sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, interpretasi, dan
vernakularisasi terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam yang universal, yang
sesuai dengan realitas sosio-kultural Indonesia.[2]
B. Tantangan
Peradapan Islam Masa Mendatang
Tantangan
terbesar umat Islam diantaranya adalah perpecahan yang diakibatkan oleh
perbedaan pandangan dalam hukum syariat Islam (fikih). Hal inilah yang kemudian
menimbulkan klaim kebenaran menurut pemikiran masing-masing baik secara
individu maupun golongan/organisasi yang mereka ikuti, bahkan tak jarang
kemudian muncul istilah mengkafirkan sesama muslim. Tentu hal ini sangat
bertentangan dengan hadist berikut ini:
“Siapa
saja yang berkata pada saudaranya : hai kafir, maka akan terkena salah satunya
jika yang vonisnya itu benar, dan jika tidak maka akan kembali kepada orang
yang mengucapkannya”. (HR Bukhari).
Tantangan berikutnya, umat Islam saat ini
dihadapkan pada perkembangan Ilmu dan Teknologi yang semakin canggih. Hubungan
agama dan ilmu pengetahuan tak selalu seiring sejalan. Terdapat beberapa model
hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan. Pertama, agama dan ilmu pengetahuan
saling mendukung. Sejumlah ayat Al-Qur’an secara jelas menjelaskan sebuah
fenomena ilmu pengetahuan salah satunya proses penciptaan manusia yang
digambarkan jauh sebelum ilmu pengetahuan mampu menjelaskannya secara empiris.
Tetapi di sisi lain, terdapat perbedaan pendapat mengenai manusia pertama di
bumi ini terkait dengan turunnya Nabi Adam dan teori evolusi yang dikembangkan
oleh Darwin.
Peradapan Islam Masa Mendatang (BAB 1)
Agama dihadapkan pada tantangan tentang
kemampuan manusia "menciptakan" hal-hal baru yang dulu hanya bisa
dilakukan oleh Tuhan. Kloning sejumlah binatang sudah berhasil dilakukan. Dan
dalam beberapa tahun ke depan, hasilnya akan semakin sempurna. Beberapa ilmuwan
mungkin masih memandang penciptaan manusia sebagai wilayah tak tersentuh,
tetapi beberapa orang memiliki kecenderungan untuk melanggar hukum.
Al-Qur’an memberi panduan dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi tidak
dalam tataran yang sangat teknis. Dan hal itu sangat tepat karena membuka ruang
tafsir yang konteksual sesuai dengan zaman yang ada. Kehidupan yang kita jalani
sekarang ini dengan segala kemudahan teknologinya.BAB I
[1] Indonesia-Investments.
Agama di Indonesia. https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/item69?.
21 November 2019
[2] _________.
2019. Islam Nusantara. https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_Nusantara. 22
November 2019
Posting Komentar untuk "Makalah Peradapan Islam Masa Mendatang (Realita Kehidupan Islam Indonesia)"