Makalah Peradapan Islam Masa Mendatang (D. Analisi Peradapan Islam Masa Mendatang di Indonesia)


D. Analisi Peradapan Islam Masa Mendatang di Indonesia
Islam di Indonesia (Asia Tenggara) merupakan salah satu dari tujuh cabang peradaban Islam di dunia setelah peradaban Islam Arab, Islam Persi, Islam Turki, Islam Afrika Hitam, Islam anak benua India, dan Islam Cina. Peradaban Islam Arab Melayu (Asia Tenggara) memiliki ciri-ciri universial menyebabkan peradabannya sangat khas, yaitu tetap mempertahankan integralitasnya, tetapi tetap mempunyai unsur-unsur yang khas kawasannya. Hal ini karena sifat Islam yang dapat melebur dengan budaya-budaya lokal.
Penerapan agama Islam di Indonesia pada saat ini memiliki karakter yang beragam karena setiap wilayah memiliki sejarah tersendiri yang dipengaruhi oleh sebab-sebab yang unik dan berbeda-beda.
Tak dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir, baik media nasional dan internasioanal telah melaporkan penyerangan-penyerangan pada kelompok-kelompok agama minoritas di Indonesia (seperti Ahmadiyah dan Kristen). Sejumlah kelompok Muslim radikal seperti Front Pembela Islam (FPI) menggunakan kekerasan (atau ancaman kekerasan) untuk memeperjuangkan idealisme mereka; termasuk dengan melawan umat Islam lainnya, contohnya dengan menyerang penduduk beragama Islam yang menjual makanan pada siang hari selama bulan puasa (Ramadhan).
Bahkan kelompok-kelompok Islam tertentu, juga sering membawa simbol-simbol keagamaan, menurut mereka, konon merupakan simbol Islam. Jika didalami kondisi ini disebabkan lemahnya pemahaman terhadap hukum Islam. Sehingga menimbulkan berbagai tanggapan serta reaksi berlebih oleh kelompok Islam lainnya.
Terlepas dari berbagai persoalan dalam keberagaman Islam yang ada di Indonesia, laju perkembangan teknologi setidaknya telah mempengaruhi pola dakwah di Indonesia, khususnya penggunaan media sosial. Dulu pengajian hanya bisa dikuti jika jamaah datang langsung ke tempat-tempat yang sedang menggelar acara pengajian. Untuk saat ini, memalui sambungan internet, bahkan bukan saja masyarakat Indonesia, namun duniapun dapat mengakses secara langsung.
Hampir bisa dipastikan, setiap ummat Islam Indonesia keberadaan internet telah menjadi bagian kehidupan sosial keislaman. Sebagaimana dilaporkan kompas.com, total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet.
Pluralisme dalam Islam Indonesia setidaknya telah membentuk pola pikir dan kajian dikalangan para ulama dalam upaya menjaga peradapan dan memajukannya. Sebagaimana tipologi pemikiran Nurcholish Madjid setidaknya ada lima, yakni pemikiran Islam tradisional, pemikiran Islam modern, pemikiran Islam neo-moderisme, pemikiran Islam multikulturan dan pemikiran Islam liberal.
Dari uraian di atas bahwa peradapan Islam masa mendatang meliki harapan besar, tapi semua bergantung pada kerja keras kita dan seberapa besar bisa mengembangkan falsafah kita sendiri. Sains atau ilmu pengetahuan memiliki makna yang sangat luas dalam tradisi Islam. Dia mencakup rasio dan juga dimensi metafisika yang ada dalam Alquran dan sunah.
Berkaitan dengan segala macam jenis sains. Termasuk agama, sosial, manusia, dan fisika. Jadi, itu luas dan kita harus memahaminya dalam perspektif itu. Jangan hanya melihat dalam aspek fisika dan teknik. Kita harus merujuk kepada semua itu secara bersamaan.
Jadi, saat memahami sains Islam, hal yang pertama kita harus lihat adalah kenyataan saat ini. Biasanya mereka yang belajar fisika dan teknik itu sering memahaminya dari perspektif peradaban Barat. Mereka tidak menghasilkan sesuatu yang baru. Mereka hanya meniru dari Barat dan mencoba menjelaskan dan bekerja dengan sains itu saja.
Sementara, dalam sains sosial dan kemanusiaan, mereka mencoba untuk menciptakan framework (kerangka) baru. Nah ini yang sebenarnya lebih penting dibandingkan sains fisika dan teknik. Jika bisa mencapai hal itu, maka dunia ini akan bisa menyediakan kerangka keislaman yang pantas untuk segala macam keilmuan dalam peradapan Islam masa mendatang.
Optimisme terhadap perkembangan peradapan Islam di Indonesia pada masa depan arahnya akan berubah secara perlahan. Selain mempertibangkan kemajuan di Negara Barat juga perlu berfikir mengambil keuntungan dari Barat, tapi juga melihat apa yang mereka lakukan dalam dunia keilmuan. Selain itu, kita juga bisa menciptakan teori kita sendiri, penemuan dan teknologi kita sendiri. Dengan itu, sains Islam akan kembali menjadi rujukan dunia. Dengan demikian peradapan Islam di masa mendatang akan dipenuhi optimisme kejayaan Islam.
  



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mempersiapkan peradapan Islam masa mendatang merupakan agenda bersama umat Islam khususnya di Indonesia. Tugas tersebut bukan hanya tugas ulama, melainkan juga pemerintah dan seluruh umat Islam. Pemerintah memiliki kepentingan memelihara umat khasanah keilmuan yang kukuh, karena semakin kukuh umat Islam semakin kukuh pula bangsa Indonesia. Salah satu sendi Indonesia ialah umat Islam.
B. Saran
Membangun peradapan Islam bukanlah seperti halnya membalikkan telapak tangan, namum membangun peradapan butuh konsep serta upaya serius dari semua pihak. Sebab dalam upaya itu banyak tantangan dan hambatan.

Posting Komentar untuk "Makalah Peradapan Islam Masa Mendatang (D. Analisi Peradapan Islam Masa Mendatang di Indonesia)"