Filsafat dari berdasarkan bahasa Yunani?, philosophia atau philosophos. Kata tadi terstruktur berdasarkan kata philos (cinta) & sophhia (bijaksana). Dalam kalimat lain, filsafat acapkali pula dianggap asal dari kata philos dan shopos. Makna harfiahnya, meski tidak sama penyebutannya sama. Philos [Felien] berarti cinta & shopia atau shopos berarti kebijaksanaan.
Jika mengacu pada pemikiran Socrtes sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka, kata bijaksana dapat juga diterjemahkan sebagai pengetahuan. Pengetahuan dalam bahasa filsafat dianggap menggunakan pesan yang tersirat tertinggi yg sebagai budi teragung insan. Itulah filsafat.
Harun Hadiwijono (1980) beropini bahwa filsafat diambil berdasarkan bahasa Yunani, filosofia. Struktur ucapnya asal berdasarkan istilah filosofien yg berarti menyayangi kebijaksanaan. Dalam arti itu, filsafat mengandung arti sejumlah gagasan yg penuh kebijaksanaan. Artinya, seorang dapat dianggap berfilsafat saat beliau aktif melakukan bisnis buat memperoleh kebijaksanaan.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Kata filsafat dalam pengertian atau makna tadi, lebih berarti menjadi “imbauan pada kebijaksanaan”. Lantaran itu, filsafat bukan kebijaksanaan & bukan nasihat, tetapi sifat dekat menggunakan kebijaksanaan, sipat dekat menggunakan nasihat. Mengapa? Ya itulah kebijaksanaan diri insan yg bijak. Ia akan sadar bahwa kebijaksanaan itu hanya milik Idea-Plato, god dan Allah dalam terminologi Arab-Muslim.
Harun Nasution menganggap bahwa kata filsafat asal berdasarkan struktur istilah philos dan shopia, philos & shopos atau philosofien. Philein berarti cinta & shopos berarti wisdom atau bijaksana. Orang Arab berdasarkan Harun memindahkan kata philosopia ke pada bahasa mereka menggunakan menyesuaikan tabi’at susunan kata-kata bahasa Arab.
Filsafat menggunakan pola (wajan) fa’ala, fa’lalah & fi’lal. Berdasarkan wajan tadi, maka penyebutan istilah filsafat dalam bentuk istilah benda seharusnya dianggap falsafat atau filsaf. Harun Nasution mengkritik mereka saat menyebut kata ini menggunakan sebutan Filsafat Ia lebih menentukan istilah filsaf atau falsafat
Harun lebih lanjut menyatakan bahwa kata filsafat yg banyak digunakan masyarakat Indonesia. Kata ini, sebenarnya bukan murni dari dari bahasa Arab sama seperti nir murninya terambil dari bahasa Barat, philosophy. Harun justru membuat kompromi bahwa filsafat terambil dari dua bahasa, yaitu fil diambil menurut bahasa Inggris & safah diambil dari bahasa Arab. Kata filsafat, merupakan adonan antara bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Berfilsafat, menurutnya mengandung arti berpikir berdasarkan tata tertib (akal) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma dan kepercayaan ). Selain itu, berfilsafat jua berarti berpikir sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya.
Atas dasar pengertian semacam itu, maka menurut Harun, secara etimologi, filsafat bisa didefinisikan menjadi: 1) Pengetahuan mengenai hikmah; 2) Pengetahuan mengenai prinsip atau dasar- dasar segala sesuatu; 3) Mencari kebenaran; & 4) Membahas secara fundamental dari apa yg dibahas.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Ali Mudhafir (1996) beropini bahwa istilah filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki pedanan kata falsafah (Arab), philosopia (Inggris), philosopie (Jerman, Belanda & Prancis). Semua kata itu, asal menurut bahasa Yunani, philosopia. Kata philosopia sendiri dari dua suku istilah, yaitu philein, philos & shopia. Philein berarti mencintai, philos berarti teman, shopos berarti bijaksana dan shopia berarti kebijaksanaan.
Dengan demikian, menurut Ali Mudhafir terdapat 2 arti secara etimologi menurut kata filsafat yg sedikit tidak sama. Pertama, jika kata filsafat mengacu pada asal kata philein dan shopos, maka dia berarti menyayangi hal-hal yang bersifat bijaksana (dia sifat). Kedua, bila filsafat mengacu pada berasal kata philos dan shopia, maka dia berarti sahabat kebijaksanaan (filsafat sebagai kata benda).
Sejarah menunjukkan bahwa dalam awalnya, istilah shopia lebih seringkali diartikan menjadi kemahiran dan kecakapan pada suatu pekerjaan tertentu seperti, kecakapan dalam suatu pekerjaan. Misalnya, kecakapan dalam perdagangan teknik pelayaran. Makna kemahiran kemudian dikhususkan untuk kecakapan pada bidang seni & musik.
Makna ini berkembang sebagai jenis pengetahuan yang lebih tinggi. Yakni jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia buat mengetahui kebenaran murni. Shopia dalam arti terakhir ini, setidaknya terlihat menurut rumusan Phytagoras yg menyatakan bahwa hanya Dzat Yang Maha Tinggi (Allah) yang bisa melakukan kebenaran murni.
Menurut Phytagoras, manusia hanya sampai dalam sifat “pencinta kebijaksanaan”. Phytagoras menyatakan “cukup seorang menjadi mulia waktu ia menginginkan hikmah & berusaha buat mencapainya meski ia tidak pernah menjadi hikmah itu sendiri”.
Filsafat berdasarkan Literal ke Jalan Hidup
Makna filsafat sebagaimana dijelaskan tersebut, akan tidak sama pengertiannya dengan makna substantif menurut filsafat itu sendiri. Dalam pengertian terakhir, filsafat sering difahami sebagai jalan hayati. Pengertian terakhir ini, filsafat mengalami pergeseran makna yang jauh sekali dibandingkan dengan makna literalnya. Pengertian filsafat yg pertama lebih memberi arti teoretis, sedangkan pada makna kedua, filsafat lebih bisa difahami menjadi pandangan hidup yg sifatnya praksis.
Filsafat pada makna praksis, setidaknya terlihat berdasarkan pernyataan Phytagoras (572-497 M) yang seringkali ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia ketika dia ditanya, apakah dia orang yg bijaksana? Dengan rendah hati, Phytagoras menjawab bahwa dirinya adalah pencinta kebijaksanaan (lover of wisdom), la bukan kebijaksanaan itu sendiri.
Baginya, kebijaksanaan itu milik Sang Abadi yg hadirnya jua abadi. Yang Abadi itu terus menerus mengurus soal-soal yg konkret, dinamik dan fisik serta banyak sekali tanda-tanda dan perubahan yg terjadi dalam yang fisik.
Dalam pengertian ini, seorang dapat dianggap telah berfilsafat apabila ucapan & prilakunya mengandung makna & karakteristik sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan cinta terhadap nasihat. Tetapi bukan kebijaksanaan itu sendiri, bukan pesan yang tersirat & juga bukan pengetahuan itu sendiri.
Meski demikian, banyak juga sumber yang menyatakan bahwa kata shopia mengandung arti luas daripada hanya sekedar kebijaksanaan, pengetahuan & nasihat sebagaimana diilustrasi tersebut. Pengertian dimaksud berkembang contohnya: 1) kerajinan; dua) kebenaran pertama; 3) pengetahuan yg luas; 4) kebajikan intelektual; lima) pertimbangan yang sehat, &; 6) kecerdikan dalam menetapkan hal-hal yg simpel. Berdasarkan pengertian tadi, pada awalnya filsafat bermakna generik, yg pada dasarnya mencari keutamaan mental (the pursuit of mental excellence).
Hasbullah Bakri mendefinisikan filsafat pada ragam pandang para tokoh filsafat. Plato (427-438 SM) dianggap sudah mendefinisikan filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yg genuine.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Aristoteles (382-322 SM) dianggap telah mendefinisikan filsafat menjadi pengetahuan yang mencakup kebenaran. Terkandung di dalam kajian filsafat ini merupakan ilmu metafisika, logika, retorika, etika, estetika & ekonomi. Al-Farabi (870-950 SM) dianggap sudah mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan mengenai alam maujud dan
Hakikat Alam
Descartes (1590-1650 M) dianggap sudah mendefinisikan filsafat menjadi hukum ilmu pengetahuan, yakni tentang Tuhan, alam & manusia. Immanuel Kant (1724-1804 M) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang menjadi utama & pangkal menurut segala pengetahuan.
Atas dasar perkiraan misalnya itu, maka menurut Kant ada tiga duduk perkara yang dikaji pada filsafat. Ketiga pokok soal itu merupakan: 1) Apakah yg bisa manusia ketahui (dijawab sang metafisika); dua) Apakah yg seharusnya diketahui insan (dijawab oleh etikn); dan 3) Sampai dimanakah harapan insan (dijawab oleh agnma),
Dalam arti yg relatif umum, filsafat bisa dipakai buat menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dalam pikiran insan mengenai aneka macam kesulitan yg dihadapinya, serta berusaha buat menemukan solusi yang tepat. Misalnya ketika kita menanyakan: “Siapakah Kita? Darimana kita asal? Mengapa kita ada di suatu loka? Ke mana kita akan pergi dan berlalu? Apa yang dimaksud dengan kebenaran & kebathilan? Dan apakah yang dimaksud menggunakan kebaikan dan kejahatan?
Tetapi demikian, filsafat dapat pula diartikan pada arti spesifik. Dalam arti ini, istilah filsafat biasanya bersinonim dengan sistem berdasarkan sebuah madzhab tertentu pada filsafat. Misalnya, filsafat dirangkaikan menggunakan salah seorang filosof, misalnya filsafat Aristoteles atau filsafat Plato. Rangkaian istilah filsafat menggunakan nama seorang filosof tertentu menandakan bahwa setiap filosof menggunakan aktivitas filsafat yang dilakukannya bermaksud menciptakan suatu bentuk penafsiran yang lengkap & menyeluruh terhadap segala sesuatu yg diyakini kebenarannya sang filosof eksklusif dimaksud.
Berdasarkari watak dan manfaatnya, filsafat dapat diklasifikasikan pada: f) Sekumpulan sikap & kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yg biasanya diterima secara nir kritis; dua) Suatu proses kritik atau pemikiran terhadap agama & sikap yang sangat dijunjung tinggi; tiga) Usaha buat menerima gambaran holistik. Artinya, filsafatberusaha buat mengkombinasikan output bermacam- inacam sains & pengalaman humanisme sebagai akibatnya sebagai pandangan yang konsisten mengenai alam; 4) analisis logika berdasarkan bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat ini sering juga diartikan menggunakan logo sentrism; & 5) Sekumpulan duduk perkara yg pribadi menerima perhatian berdasarkan insan dan yg dicarikan jawabannya sang ahli-pakar filsafat. (Rizal Muntasyr, 2003: tiga).
Dilihat pengertian filsafat di atas, maka filsafat bisa dibedakan dalam dua jenis pengertian. Pertama, filsafat menjadi reflectif thinking. Kedua, filsafat menjadi produk aktivitas berpikir murni dan ia telah terbentuk dalam suatu disiplin ilmu.
Filsafat pada term pertama bisa diartikan menjadi aktivitas pikir murni, atau aktivitas logika pikir insan pada usaha mengerti secara mendalam atas’ segala sesuatu. La adalah satu daya atau kemampuan berpikir yg tinggi berdasarkan manusia dalam usaha tahu kemestaan. Sedangkan filsafat pada arti yg kedua sudah terbentuk dalam pembendaharaan yg terorganisasi & telah memiliki sistematika eksklusif. Prof. Cecep Sumarna
Makna filsafat sebagaimana dijelaskan tersebut, akan tidak sama pengertiannya dengan makna substantif dari filsafat itu sendiri. Dalam pengertian terakhir, filsafat sering difahami sebagai jalan hidup. Pengertian terakhir ini, filsafat mengalami pergeseran makna yang jauh sekali dibandingkan menggunakan makna literalnya. Pengertian filsafat yg pertama lebih memberi arti teoretis, sedangkan pada makna ke 2, filsafat lebih dapat difahami sebagai etos yg sifatnya praksis.
Filsafat dalam makna praksis, setidaknya terlihat berdasarkan pernyataan Phytagoras (572-497 M) yang sering ditahbiskan menjadi orang pertama yang menggunakan istilah philosopia saat dia ditanya, apakah dia orang yang bijaksana? Dengan rendah hati, Phytagoras menjawab bahwa dirinya adalah pencinta kebijaksanaan (lover of wisdom), la bukan kebijaksanaan itu sendiri.
Baginya, kebijaksanaan itu milik Sang Abadi yg hadirnya pula kekal. Yang Abadi itu terus menerus mengurus soal-soal yg konkret, dinamik & fisik dan banyak sekali gejala & perubahan yg terjadi dalam yang fisik.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Dalam pengertian ini, seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila ucapan & prilakunya mengandung makna dan karakteristik sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan & cinta terhadap pesan yang tersirat. Namun bukan kebijaksanaan itu sendiri, bukan hikmah & pula bukan pengetahuan itu sendiri.
Meski demikian, banyak pula sumber yang menyatakan bahwa istilah shopia mengandung arti luas daripada hanya sekedar kebijaksanaan, pengetahuan & nasihat sebagaimana diilustrasi tadi. Pengertian dimaksud berkembang contohnya: 1) kerajinan; dua) kebenaran pertama; tiga) pengetahuan yg luas; 4) kebajikan intelektual; lima) pertimbangan yang sehat, dan; 6) kecerdikan pada menetapkan hal-hal yang simpel. Berdasarkan pengertian tersebut, pada awalnya filsafat bermakna generik, yg pada dasarnya mencari keutamaan mental (the pursuit of mental excellence).
Hasbullah Bakri mendefinisikan filsafat pada ragam pandang para tokoh filsafat. Plato (427-438 SM) dianggap telah mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yg berminat mencapai kebenaran yg genuine.
Aristoteles (382-322 SM) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan yg meliputi kebenaran. Terkandung pada dalam kajian filsafat ini adalah ilmu metafisika, logika, retorika, etika, keindahan & ekonomi. Al-Farabi (870-950 SM) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat menjadi pengetahuan mengenai alam maujud &
Hakikat Alam
Descartes (1590-1650 M) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat sebagai aturan ilmu pengetahuan, yakni tentang Tuhan, alam & insan. Immanuel Kant (1724-1804 M) dipercaya telah mendefinisikan filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang sebagai utama dan pangkal menurut segala pengetahuan.
Atas dasar asumsi seperti itu, maka berdasarkan Kant ada tiga persoalan yg dikaji pada filsafat. Ketiga pokok soal itu merupakan: 1) Apakah yg bisa manusia ketahui (dijawab sang metafisika); dua) Apakah yang seharusnya diketahui manusia (dijawab oleh etikn); dan tiga) Sampai dimanakah harapan manusia (dijawab oleh agnma),
Dalam arti yg agak generik, filsafat bisa dipakai buat menjawab banyak sekali pertanyaan yang timbul dalam pikiran manusia tentang berbagai kesulitan yg dihadapinya, dan berusaha buat menemukan solusi yang sempurna. Misalnya saat kita menanyakan: “Siapakah Kita? Darimana kita asal? Mengapa kita terdapat pada suatu loka? Ke mana kita akan pergi dan berlalu? Apa yang dimaksud dengan kebenaran & kebathilan? Dan apakah yang dimaksud menggunakan kebaikan & kejahatan?
Namun demikian, filsafat bisa jua diartikan dalam arti spesifik. Dalam arti ini, istilah filsafat biasanya bersinonim dengan sistem dari sebuah madzhab tertentu pada filsafat. Misalnya, filsafat dirangkaikan dengan keliru seorang filosof, seperti filsafat Aristoteles atau filsafat Plato. Rangkaian istilah filsafat menggunakan nama seorang filosof tertentu mengindikasikan bahwa setiap filosof menggunakan kegiatan filsafat yg dilakukannya bermaksud menciptakan suatu bentuk penafsiran yang lengkap & menyeluruh terhadap segala sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh filosof tertentu dimaksud.
Berdasarkari watak & manfaatnya, filsafat dapat diklasifikasikan dalam: f) Sekumpulan perilaku dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yg umumnya diterima secara nir kritis; dua) Suatu proses kritik atau pemikiran terhadap agama & perilaku yg sangat dijunjung tinggi; 3) Usaha buat mendapatkan gambaran holistik. Artinya, filsafatberusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam- inacam sains dan pengalaman kemanusiaan sebagai akibatnya sebagai pandangan yang konsisten tentang alam; 4) analisis akal berdasarkan bahasa dan penerangan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat ini sering juga diartikan dengan logo sentrism; & 5) Sekumpulan masalah yang langsung mendapat perhatian menurut insan & yg dicarikan jawabannya sang ahli-ahli filsafat. (Rizal Muntasyr, 2003: tiga).
Dilihat pengertian filsafat pada atas, maka filsafat dapat dibedakan dalam dua jenis pengertian. Pertama, filsafat menjadi reflectif thinking. Kedua, filsafat menjadi produk aktivitas berpikir murni & ia telah terbentuk dalam suatu disiplin ilmu.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Filsafat pada term pertama dapat diartikan sebagai kegiatan pikir murni, atau kegiatan akal pikir insan pada bisnis mengerti secara mendalam atas’ segala sesuatu. La adalah satu daya atau kepandaian yg tinggi dari insan pada usaha tahu kemestaan. Sedangkan filsafat dalam arti yg kedua sudah terbentuk dalam pembendaharaan yang terorganisasi & sudah memiliki sistematika eksklusif. Prof. Cecep Sumarna
Hakikat Alam
Descartes (1590-1650 M) dianggap sudah mendefinisikan filsafat menjadi hukum ilmu pengetahuan, yakni tentang Tuhan, alam & manusia. Immanuel Kant (1724-1804 M) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang menjadi utama & pangkal menurut segala pengetahuan.
Atas dasar perkiraan misalnya itu, maka menurut Kant ada tiga duduk perkara yang dikaji pada filsafat. Ketiga pokok soal itu merupakan: 1) Apakah yg bisa manusia ketahui (dijawab sang metafisika); dua) Apakah yg seharusnya diketahui insan (dijawab oleh etikn); dan 3) Sampai dimanakah harapan insan (dijawab oleh agnma),
Dalam arti yg relatif umum, filsafat bisa dipakai buat menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dalam pikiran insan mengenai aneka macam kesulitan yg dihadapinya, serta berusaha buat menemukan solusi yang tepat. Misalnya ketika kita menanyakan: “Siapakah Kita? Darimana kita asal? Mengapa kita ada di suatu loka? Ke mana kita akan pergi dan berlalu? Apa yang dimaksud dengan kebenaran & kebathilan? Dan apakah yang dimaksud menggunakan kebaikan dan kejahatan?
Tetapi demikian, filsafat dapat pula diartikan pada arti spesifik. Dalam arti ini, istilah filsafat biasanya bersinonim dengan sistem berdasarkan sebuah madzhab tertentu pada filsafat. Misalnya, filsafat dirangkaikan menggunakan salah seorang filosof, misalnya filsafat Aristoteles atau filsafat Plato. Rangkaian istilah filsafat menggunakan nama seorang filosof tertentu menandakan bahwa setiap filosof menggunakan aktivitas filsafat yang dilakukannya bermaksud menciptakan suatu bentuk penafsiran yang lengkap & menyeluruh terhadap segala sesuatu yg diyakini kebenarannya sang filosof eksklusif dimaksud.
Berdasarkari watak dan manfaatnya, filsafat dapat diklasifikasikan pada: f) Sekumpulan sikap & kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yg biasanya diterima secara nir kritis; dua) Suatu proses kritik atau pemikiran terhadap agama & sikap yang sangat dijunjung tinggi; tiga) Usaha buat menerima gambaran holistik. Artinya, filsafatberusaha buat mengkombinasikan output bermacam- inacam sains & pengalaman humanisme sebagai akibatnya sebagai pandangan yang konsisten mengenai alam; 4) analisis logika berdasarkan bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat ini sering juga diartikan menggunakan logo sentrism; & 5) Sekumpulan duduk perkara yg pribadi menerima perhatian berdasarkan insan dan yg dicarikan jawabannya sang ahli-pakar filsafat. (Rizal Muntasyr, 2003: tiga).
Dilihat pengertian filsafat di atas, maka filsafat bisa dibedakan dalam dua jenis pengertian. Pertama, filsafat menjadi reflectif thinking. Kedua, filsafat menjadi produk aktivitas berpikir murni dan ia telah terbentuk dalam suatu disiplin ilmu.
Filsafat pada term pertama bisa diartikan menjadi aktivitas pikir murni, atau aktivitas logika pikir insan pada usaha mengerti secara mendalam atas’ segala sesuatu. La adalah satu daya atau kemampuan berpikir yg tinggi berdasarkan manusia dalam usaha tahu kemestaan. Sedangkan filsafat pada arti yg kedua sudah terbentuk dalam pembendaharaan yg terorganisasi & telah memiliki sistematika eksklusif. Prof. Cecep Sumarna
Makna filsafat sebagaimana dijelaskan tersebut, akan tidak sama pengertiannya dengan makna substantif dari filsafat itu sendiri. Dalam pengertian terakhir, filsafat sering difahami sebagai jalan hidup. Pengertian terakhir ini, filsafat mengalami pergeseran makna yang jauh sekali dibandingkan menggunakan makna literalnya. Pengertian filsafat yg pertama lebih memberi arti teoretis, sedangkan pada makna ke 2, filsafat lebih dapat difahami sebagai etos yg sifatnya praksis.
Filsafat dalam makna praksis, setidaknya terlihat berdasarkan pernyataan Phytagoras (572-497 M) yang sering ditahbiskan menjadi orang pertama yang menggunakan istilah philosopia saat dia ditanya, apakah dia orang yang bijaksana? Dengan rendah hati, Phytagoras menjawab bahwa dirinya adalah pencinta kebijaksanaan (lover of wisdom), la bukan kebijaksanaan itu sendiri.
Baginya, kebijaksanaan itu milik Sang Abadi yg hadirnya pula kekal. Yang Abadi itu terus menerus mengurus soal-soal yg konkret, dinamik & fisik dan banyak sekali gejala & perubahan yg terjadi dalam yang fisik.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Dalam pengertian ini, seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila ucapan & prilakunya mengandung makna dan karakteristik sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan & cinta terhadap pesan yang tersirat. Namun bukan kebijaksanaan itu sendiri, bukan hikmah & pula bukan pengetahuan itu sendiri.
Meski demikian, banyak pula sumber yang menyatakan bahwa istilah shopia mengandung arti luas daripada hanya sekedar kebijaksanaan, pengetahuan & nasihat sebagaimana diilustrasi tadi. Pengertian dimaksud berkembang contohnya: 1) kerajinan; dua) kebenaran pertama; tiga) pengetahuan yg luas; 4) kebajikan intelektual; lima) pertimbangan yang sehat, dan; 6) kecerdikan pada menetapkan hal-hal yang simpel. Berdasarkan pengertian tersebut, pada awalnya filsafat bermakna generik, yg pada dasarnya mencari keutamaan mental (the pursuit of mental excellence).
Hasbullah Bakri mendefinisikan filsafat pada ragam pandang para tokoh filsafat. Plato (427-438 SM) dianggap telah mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yg berminat mencapai kebenaran yg genuine.
Aristoteles (382-322 SM) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan yg meliputi kebenaran. Terkandung pada dalam kajian filsafat ini adalah ilmu metafisika, logika, retorika, etika, keindahan & ekonomi. Al-Farabi (870-950 SM) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat menjadi pengetahuan mengenai alam maujud &
Hakikat Alam
Descartes (1590-1650 M) dipercaya sudah mendefinisikan filsafat sebagai aturan ilmu pengetahuan, yakni tentang Tuhan, alam & insan. Immanuel Kant (1724-1804 M) dipercaya telah mendefinisikan filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang sebagai utama dan pangkal menurut segala pengetahuan.
Atas dasar asumsi seperti itu, maka berdasarkan Kant ada tiga persoalan yg dikaji pada filsafat. Ketiga pokok soal itu merupakan: 1) Apakah yg bisa manusia ketahui (dijawab sang metafisika); dua) Apakah yang seharusnya diketahui manusia (dijawab oleh etikn); dan tiga) Sampai dimanakah harapan manusia (dijawab oleh agnma),
Dalam arti yg agak generik, filsafat bisa dipakai buat menjawab banyak sekali pertanyaan yang timbul dalam pikiran manusia tentang berbagai kesulitan yg dihadapinya, dan berusaha buat menemukan solusi yang sempurna. Misalnya saat kita menanyakan: “Siapakah Kita? Darimana kita asal? Mengapa kita terdapat pada suatu loka? Ke mana kita akan pergi dan berlalu? Apa yang dimaksud dengan kebenaran & kebathilan? Dan apakah yang dimaksud menggunakan kebaikan & kejahatan?
Namun demikian, filsafat bisa jua diartikan dalam arti spesifik. Dalam arti ini, istilah filsafat biasanya bersinonim dengan sistem dari sebuah madzhab tertentu pada filsafat. Misalnya, filsafat dirangkaikan dengan keliru seorang filosof, seperti filsafat Aristoteles atau filsafat Plato. Rangkaian istilah filsafat menggunakan nama seorang filosof tertentu mengindikasikan bahwa setiap filosof menggunakan kegiatan filsafat yg dilakukannya bermaksud menciptakan suatu bentuk penafsiran yang lengkap & menyeluruh terhadap segala sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh filosof tertentu dimaksud.
Berdasarkari watak & manfaatnya, filsafat dapat diklasifikasikan dalam: f) Sekumpulan perilaku dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yg umumnya diterima secara nir kritis; dua) Suatu proses kritik atau pemikiran terhadap agama & perilaku yg sangat dijunjung tinggi; 3) Usaha buat mendapatkan gambaran holistik. Artinya, filsafatberusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam- inacam sains dan pengalaman kemanusiaan sebagai akibatnya sebagai pandangan yang konsisten tentang alam; 4) analisis akal berdasarkan bahasa dan penerangan tentang arti kata dan konsep. Corak filsafat ini sering juga diartikan dengan logo sentrism; & 5) Sekumpulan masalah yang langsung mendapat perhatian menurut insan & yg dicarikan jawabannya sang ahli-ahli filsafat. (Rizal Muntasyr, 2003: tiga).
Dilihat pengertian filsafat pada atas, maka filsafat dapat dibedakan dalam dua jenis pengertian. Pertama, filsafat menjadi reflectif thinking. Kedua, filsafat menjadi produk aktivitas berpikir murni & ia telah terbentuk dalam suatu disiplin ilmu.
Memaknai Filsafat keyword:Berfikir filsafatCara Berfikir FilsafatCara Memaknai FilsafatMakna FilsafatDasar Pemikiran FilsafatTujuan Berfikir Filsafat
Filsafat pada term pertama dapat diartikan sebagai kegiatan pikir murni, atau kegiatan akal pikir insan pada bisnis mengerti secara mendalam atas’ segala sesuatu. La adalah satu daya atau kepandaian yg tinggi dari insan pada usaha tahu kemestaan. Sedangkan filsafat dalam arti yg kedua sudah terbentuk dalam pembendaharaan yang terorganisasi & sudah memiliki sistematika eksklusif. Prof. Cecep Sumarna
Posting Komentar untuk "Makna Filsafat"